
Pantau - Wakil Menteri Agama RI, Romo Raden Muhammad Syafii, menyatakan bahwa pendidikan vokasi di lingkungan Kementerian Agama merupakan jawaban konkret atas kebutuhan industri dan tantangan perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan pembinaan bagi ASN dan PPPK di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Tapanuli Selatan, Sipirok, Sumatera Utara, pada Selasa, 23 Desember 2025.
"Sehingga, lulusan madrasah mampu beradaptasi dengan percepatan perubahan zaman," ujar Romo.
Adaptasi Digital dan Peran Guru sebagai Penggerak
Romo menjelaskan bahwa kebijakan pendidikan madrasah terus mengalami pembaruan, termasuk dalam konsep dan metodologi pembelajaran.
Ia menekankan pentingnya digitalisasi agar siswa madrasah tidak tertinggal dalam mengikuti arus kemajuan teknologi.
"Digitalisasi penting dipahami karena percepatan berbagai informasi bisa diakses secara cepat, sehingga beragam informasi dan kemajuan teknologi diikuti oleh siswa dan mereka mampu mengaplikasikannya," jelasnya.
Ia juga menyoroti kebutuhan keahlian di bidang komunikasi dan informatika sebagai kompetensi utama yang harus dimiliki lulusan madrasah.
Menurutnya, pendidikan vokasi harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, dan berakhlakul karimah.
"Menjawab kebutuhan lahirnya sumber daya manusia berkualitas, peran pendidikan vokasi perlu diperkuat. Tenaga guru, dan kependidikan terus ditingkatkan kualitasnya," tegasnya.
Romo juga mendorong para guru madrasah untuk mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan mendapatkan hak yang layak.
"Guru sebagai motivator dan penggerak terdepan. Haruslah jadi teladan para siswa, sehingga membangkitkan semangat belajar siswa dengan mengasah kemampuan intelektualitas secara baik," tambahnya.
Prestasi Madrasah dan Kepercayaan Orang Tua
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Ahmad Qosbi, menambahkan bahwa kualitas pendidikan madrasah di wilayahnya terus meningkat secara merata.
Menurutnya, siswa madrasah telah meraih berbagai prestasi di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional.
"Berdasarkan capaian itu, pendidikan menjadi idola bagi orang tua siswa untuk melanjutkan studi anaknya di madrasah," ujar Qosbi.
- Penulis :
- Gerry Eka







