
Pantau - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menginventarisir sarana dan prasarana pembelajaran di Madrasah Pembangunan setelah resmi terintegrasi ke dalam pengelolaan Badan Layanan Umum untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan.
Inventarisasi tersebut dilakukan sebagai dasar perbaikan dan peremajaan fasilitas pembelajaran yang dinilai belum optimal.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum UIN Jakarta Imam Subchi menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun kelas percontohan sebagai langkah awal peningkatan mutu belajar-mengajar.
“Kami akan membangun masing-masing kelas percontohan yang nantinya itu akan menjadi pilot project kelas yang nyaman dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar termasuk penyediaan fasilitas pendukungnya,” ungkapnya.
Dalam peninjauan langsung, Imam Subchi menemukan sejumlah fasilitas dan area kelas yang tidak berfungsi secara optimal.
Kondisi tersebut dinilai menghambat proses pembelajaran dan perlu segera dibenahi.
“Semestinya ini menjadi perhatian serius untuk segera dibenahi karena fasilitas yang baik dan ruang belajar nyaman tentu adalah hak para murid yang harusnya kita berikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Integrasi Madrasah Pembangunan ke dalam pengelolaan BLU UIN Jakarta mengacu pada Keputusan Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2025.
Imam Subchi menyatakan integrasi ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki sarana prasarana serta infrastruktur pembelajaran.
Selain perbaikan fisik, integrasi juga diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas serta kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan Wahyudi menyampaikan masih banyak kebutuhan mendesak yang harus segera ditangani.
Kebutuhan tersebut meliputi perbaikan dan peremajaan ruang kelas serta fasilitas toilet.
“Pihak UIN langsung gerak cepat mengecek semua ruang kelas untuk perbaikan, kami sangat mengapresiasi dan optimistis MI Pembangunan akan menjadi lebih modern,” katanya.
Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan Jainal Mutaqien juga mengapresiasi langkah cepat Tim Integrasi UIN Jakarta.
Ia menekankan pentingnya perbaikan bangunan agar tidak bocor atau keropos serta peremajaan fasilitas kelas.
“Paling mendesak untuk ditangani dari bangunan bisa diperbaiki jangan ada yang bocor atau keropos, keramik yang sudah lusuh diganti baru, Gedung dicat ulang agar terlihat menarik, fasilitas di kelas seperti papan tulis, smart TV, lampu penerangan, AC dan meja kursi belajar yang rusak segera diperbaiki sehingga nyaman dalam proses pembelajaran,” ujarnya.
Upaya inventarisasi dan pembenahan tersebut diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar Madrasah Pembangunan yang lebih modern dan nyaman.
- Penulis :
- Gerry Eka







