
Pantau - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyatakan kesiapannya menurunkan para pakar lintas disiplin ilmu untuk membantu pemerintah dalam percepatan proses pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Aceh.
"Kita memiliki sumber daya manusia mumpuni untuk ikut serta membantu pemerintah. Kami dengan kepakaran yang ada akan membantu perencanaan terkait pelaksanaan rehab dan rekon Aceh pascabencana," ujar Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh pada Jumat.
USK mendapat permintaan dari sejumlah kabupaten di Aceh untuk turut membantu perencanaan pembangunan hunian sementara, hunian tetap, serta upaya normalisasi wilayah terdampak bencana.
" Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Pemerintah Aceh, Bappeda, dan Bappenas, sehingga bisa mempercepat proses yang diharapkan," jelas Prof Marwan.
Fokus pada Lima Sektor Prioritas dan Keterlibatan Ribuan Relawan
USK akan memfokuskan kontribusinya pada lima sektor utama, yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian-kehutanan, serta sosial kemasyarakatan.
"Kami juga memberikan perhatian untuk sektor yang krusial sehingga dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat terkena bencana," tambahnya.
Sejak bencana terjadi, USK telah mengerahkan sebanyak 1.112 relawan, yang terdiri dari mahasiswa dan tenaga umum untuk membantu penanganan di lapangan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 480 orang merupakan tenaga kesehatan yang diterjunkan untuk memberikan layanan kepada warga terdampak.
USK menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam seluruh tahapan pemulihan, mulai dari tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi, guna membantu masyarakat Aceh bangkit dari dampak banjir dan longsor yang melanda Tanah Rencong.
- Penulis :
- Gerry Eka








