Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

29 Kapal Patroli Disiagakan Kemenhub Kawal Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

29 Kapal Patroli Disiagakan Kemenhub Kawal Angkutan Laut Natal dan Tahun Baru 2025/2026
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Suasana aktivitas naik turun penumpang di kapal penyeberangan. ANTARA/HO-Kemenhub.)

Pantau - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyiagakan 29 kapal patroli untuk mengamankan angkutan laut selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026, sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan dan kelancaran pelayaran di berbagai perairan strategis.

Pengawasan Ketat di Wilayah Perairan Rawan Lonjakan Penumpang

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyatakan bahwa armada kapal patroli dikerahkan melalui lima Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP), yakni PPLP Tanjung Priok, Tanjung Uban, Tanjung Perak, Bitung, dan Tual.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub melalui lima Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) menyiagakan 29 kapal patroli di berbagai wilayah perairan strategis,” ujarnya.

Kapal patroli Kesatuan Pengawas Laut dan Pelayaran (KPLP) disiapkan untuk memperkuat pengawasan dan pengamanan, memberikan dukungan pencarian dan pertolongan, serta memastikan kepatuhan terhadap ketentuan pelayaran.

Masyhud menekankan bahwa seluruh operasi dilakukan dengan kolaborasi lintas sektor, melibatkan TNI AL, Polri, Basarnas, operator pelabuhan, serta pemangku kepentingan lainnya.

“Kolaborasi dan komunikasi yang efektif menjadi kunci agar pelayanan angkutan laut selama Natal dan tahun baru berjalan aman dan nyaman bagi masyarakat. Dengan komunikasi yang efektif dan kerja sama semua pihak, kami optimis pelayanan kepada masyarakat dapat berlangsung optimal,” ungkapnya.

Fokus Pada Keselamatan, Cuaca Ekstrem, dan Kepadatan Penumpang

Masyhud menegaskan tidak ada toleransi terhadap potensi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran, termasuk pelanggaran terhadap aspek kelaiklautan kapal dan kepatuhan manifest.

“Kolaborasi ini sangat penting dan strategis dalam mengawal para pemudik, baik yang merayakan Natal maupun yang akan berlibur, sampai di tempat tujuan dengan aman, nyaman dan selamat hingga kembali ke rumahnya masing-masing,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan tahun baru menuntut kesiapsiagaan tinggi serta koordinasi yang lebih intensif antarinstansi.

“Periode Natal dan tahun baru selalu ditandai dengan lonjakan pergerakan penumpang. Karena itu, operasi patroli harus dirancang lebih terukur, responsif, dan berorientasi pada keselamatan,” kata Masyhud.

Operasi pengawasan laut tersebut mencakup aspek-aspek penting seperti kelaiklautan kapal, perlengkapan alat keselamatan, kepatuhan pada manifest penumpang, serta kesiapan menghadapi cuaca ekstrem.

Beberapa wilayah yang menjadi fokus pengawasan karena potensi lonjakan penumpang dan risiko cuaca ekstrem antara lain Sumatera Utara, Nias, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Papua, dan Makassar.

Penulis :
Gerry Eka