Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Tujuh BUMN Kerahkan 1.000 Pekerja Bangun 600 Unit Huntara di Aceh Tamiang

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Tujuh BUMN Kerahkan 1.000 Pekerja Bangun 600 Unit Huntara di Aceh Tamiang
Foto: (Sumber: Para pekerja mengangkat material bangunan di lokasi proyek pembangunan 600 unit rumah hunian sementara (Huntara) korban banjir berlokasi di Desa Simpang Empat Upah, Karang Baru, Aceh Tamiang, Minggu (28/12/2025). ANTARA/Dede Harison.)

Pantau - Sebanyak tujuh perusahaan BUMN Karya mengerahkan 1.000 pekerja untuk mempercepat pembangunan 600 unit hunian sementara (huntara) bagi korban banjir di Desa Simpang Empat Upah, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang.

Proyek Cepat dengan Sistem Shift, Sasar Hunian Siap Huni Sebelum Ramadhan

Proyek ini dikoordinasikan oleh Direktur Operasional PT Hutama Karya, Gunandi, dan tetap berjalan meski menghadapi kendala logistik dan cuaca.

“Lebih kurang yang terlibat dalam proyek ini 1.000 orang bekerja diatur tiga shift sehingga setiap pekerja itu tetap terjaga fisiknya,” ujarnya.

Gunandi menjelaskan bahwa sistem pembagian waktu kerja pagi, siang, dan malam diberlakukan untuk menyiasati kondisi lapangan dan percepatan pembangunan.

Lahan proyek seluas 5,1 hektare yang digunakan merupakan eks kebun kelapa sawit milik PTPN 4 Regional VI Langsa, dengan kondisi tanah berlumpur dan elevasi rendah.

Untuk itu, digunakan sistem pondasi panggung agar lantai tetap kering meskipun saat hujan.

Proyek ini diprakarsai oleh Danantara dan didanai melalui dana CSR Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), dengan pelaksanaan sejak 24 Desember 2025.

“Proyek ini sejak dimulai 24 Desember 2025, berarti ini hari kelima, energi banyak untuk melakukan pekerjaan clearing karena ini pohon sawit,” jelasnya.

Dilengkapi Listrik, Wifi, dan Fasilitas Sosial

Untuk mempercepat pembangunan, material dan alat dimobilisasi dari Jabotabek, Medan, Langsa, dan sekitarnya.

“Itu, kita upayakan sebisa mungkin bisa dimanfaatkan untuk mempercepat pengadaan material ini karena itu faktor logistik,” ungkap Gunandi.

Setiap unit huntara berukuran 4,5 x 4,5 meter atau seluas 20,25 meter persegi, dibangun dengan material baja ringan untuk rangka, galvalum untuk lantai, dinding, dan atap, serta beton panggung sebagai pondasi.

Dinding menggunakan kalsiboard, lantai dek dari multiplek, dan atap memakai seng tahan cuaca dan air.

Huntara dilengkapi toilet dan kamar mandi terpisah di luar unit, dapur bersama, mushala, serta area pertemuan untuk interaksi sosial.

PT PLN telah memasang meteran listrik dan memberikan pulsa gratis selama beberapa bulan.

Selain itu, BUMN Karya juga menyediakan jaringan wifi gratis dengan satu titik wifi untuk setiap lima unit rumah.

“Nanti beberapa access point setiap lima rumah itu dipasang satu titik wifi sehingga jaringan akan dekat dan kuat harapannya seperti itu. Tentu akan menolong anak-anak untuk belajar dan orang tua juga akan terhibur dengan adanya wifi yang free tadi,” ujar Gunandi.

Targetnya, huntara dapat mulai ditempati sebelum bulan Ramadhan 2026.

“Jadi kita punya harapan hunian sementara ini paling tidak bisa meringankan beban warga yang tinggal di tenda-tenda bisa dievakuasi tinggal di sini, semoga secara perlahan warga makin bisa mandiri,” tambahnya.

Pemkab Aceh Tamiang Siapkan Ribuan Huntara di 14 Titik

Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten berencana membangun ribuan unit huntara di 14 titik lokasi.

Lokasi yang saat ini hampir rampung adalah di Desa Simpang Empat Upah, Kecamatan Karang Baru.

Huntara ini diperuntukkan bagi warga dari desa-desa terdampak banjir yang kehilangan tempat tinggal.

“Ada 14 titik lokasi huntara di Aceh Tamiang di antaranya, di kawasan Desa Bukit Rata, Kejuruan Muda sudah kita siapkan lahan seluas 4 hektare dan HGU PT PPP seluas 4 hektare berlokasi di samping Kantor Polisi Militer Karang Baru,” ujarnya.

Penulis :
Gerry Eka