
Pantau - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mekar Ayu 2 di Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah, Aceh, kini beralih fungsi dari dapur sekolah menjadi dapur darurat untuk pengungsi korban banjir dan longsor.
Perubahan peran ini dilakukan berdasarkan arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk merespons kondisi darurat di wilayah terdampak.
MBG Disalurkan ke Ribuan Pengungsi Sejak 19 Desember
SPPG Mekar Ayu 2 mulai beroperasi sebagai dapur darurat sejak 19 Desember 2025.
Distribusi makanan bergizi dilakukan ke berbagai posko pengungsian, antara lain:
30 Desember: Sebanyak 700 porsi nasi dan ikan tuna disalurkan ke Posko Tunyang
Hari-hari sebelumnya: 500 porsi dikirim ke Kampung Cekal Baru
Wilayah penerima lain mencakup Lampahan Timur, Lampahan Induk, Pantan Kemuning, dan Tunyang, dengan menu yang tetap memenuhi standar gizi dan kebersihan.
Kendala Akses Tidak Hentikan Pelayanan Gizi Layak
Meski akses jalan menuju beberapa wilayah belum pulih sepenuhnya, dapur darurat tetap mampu menyediakan makanan layak, sehat, dan higienis bagi para pengungsi.
Kepala SPPG Mekar Ayu 2, Gianfranca Geraldo Hendri KR, menyatakan optimisme bahwa distribusi akan meningkat seiring membaiknya akses ke lokasi terdampak.
Beli dari UMKM Lokal, Dapur Juga Gerakkan Ekonomi
Seluruh bahan makanan untuk MBG dibeli langsung dari pasar dan UMKM lokal, seperti beras, sayur-mayur, dan kebutuhan pokok lainnya.
Langkah ini bertujuan tidak hanya untuk memastikan ketersediaan bahan baku, tetapi juga untuk mendorong ekonomi masyarakat lokal tetap berputar di tengah situasi darurat.
“Dapur ini tidak hanya memberi makan, tetapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat setempat,” ujar Gianfranca.
Adaptasi Program Nasional untuk Kondisi Darurat
SPPG Mekar Ayu 2 menjadi contoh nyata adaptasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam kondisi darurat bencana.
Dapur ini tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi para pengungsi secara cepat dan tepat, tetapi juga menjaga kualitas makanan dan mendukung ketahanan ekonomi lokal.
- Penulis :
- Gerry Eka








