
Pantau.com - Pembahasan isu perempuan dalam pesta demokrasi belum mendapatkan porsi yang signifikan. Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu, mengatakan masih banyak tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan upaya memperjuangkan aspirasi perempuan dalam politik di parlemen. Ia berharap dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 isu perlindungan pekerja migran Indonesia yang didominasi oleh perempuan juga semakin kuat diperjuangkan. "Kita ingin mendorong caleg-caleg kita itu benar-benar mengetahui realitas yang dialami teman-teman migrant worker kita, masih ada wakty mereka untum menyelami datang ke kantong buruh migran kalau wilayah mereka di Luar Negeri, harus datanglah ke Hongkong, Singapura untuk mendengar aspirasi merek, aspirasi teman-teman yang bekerja di Luar Negeri," ujarnya saat ditemui dalam 'Diskusi Bersama Caleg Perempuan untuk Isu Perempuan' di Union Space, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019).
Baca Juga: Caleg Perempuan Bakal Miliki Problem Berlapis, Apa Saja?Dari beberapa kandidat yang melakukan diskusi dalam acara tersebut, Wahyu mengatakan ada beberapa Caleg yang telah memiliki perspektif jelas tentang buruh migran, namun demikian ada pula yang dianggapnya masih mendomestifikasi dan merendahkan pekerjaan perempuan. "Ada beberapa Caleg yang punya persfektif jelas tentangg buruh migran, memetakan masalahnya, melihat agenda-agenda yang lebih krusial tentang aturan turunan Undang-undang 18 tahun 2017," katanya. "Tapi kita juga masih bisa melihat caleg-caleg yang masih sangat bias masih sangat mendomestifikasi peran perempuan, kemudian merendahkan pekerjaan-pekerjaan perempuan itu yang jadi catatan kita," imbuhnya.Lebih lanjut pihaknya mencatat, dari hasil pemilihan DPR RI dapil Jakarta II yang juga mewakili dapil Luar Negeri periode sebelumnya dianggap belum memperjuangkan aspirasi perempuan termasuk perempuan sebagai buruh migran."Berdasarkan pantauan Migrant Care di DPR RI periode lalu merema dipilih melalui dapil Jakarta ll dimana Luar Negeri termasuk didalamnya hampir mayoritas juga ternyata tidak mperjuangkan aspirasi perempuan aspirasi buruh migrant juga," pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta