HOME  ⁄  Nasional

Warga Solok Selatan Masih Bertahan di Tenda Pengungsian Pasca Gempa

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Warga Solok Selatan Masih Bertahan di Tenda Pengungsian Pasca Gempa

Pantau.com - Tujuh hari pascagempa bumi di Kecamatan Sangir Balai Janggo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, warga terdampak gempa masih bertahan di tenda-tenda pengungsian karena takut pulang ke rumah masing-masing.

"Gempa kecil-kecil masih dirasakan oleh masyarakat sehingga mereka takut pulang ke rumah dan memilih bertahan di tenda pengungsian," kata Camat Sangir Balai Janggo Muslim di Padang Aro, Rabu (6/3/2019).

Setelah gempa 5,6 Skala Richter pada 28 Februari pagi sampai saat ini, ia mengatakan, gempa kecil masih dirasakan tiga sampai empat kali dalam sehari, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.

Baca juga: BMKG: Gempa Solok Selatan Dipicu Sesar Aktif yang Belum Dipetakan

Muslim mengatakan warga yang mengungsi membutuhkan tenda tambahan karena tenda yang tersedia tidak cukup untuk menampung mereka semua. "Kami masih butuh ratusan tenda untuk warga mengungsi, sebab yang ada tidak cukup," ujarnya.

Selain itu, ia melanjutkan, warga membutuhkan bantuan bahan makanan pokok. "Stok di gudang memang masih ada, tetapi belum cukup kalau dibagikan dan tidak merata," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Solok Selatan Johny Hasan Basri menambahkan, gempa masih terjadi dan sekarang korban membutuhkan tambahan tenda. "Kami masih membutuhkan dan menghimpun bantuan dari donatur," ia menambahkan.

Baca juga: Gempa Solok Selatan, BNPB: 48 Orang Luka dan 343 Rumah Rusak

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria sebelumnya mengatakan gempa menyebabkan 479 rumah dan 15 unit fasilitas umum rusak ringan hingga berat. Bencana itu berdampak pada 1.389 keluarga di Solok Selatan.

Selain membutuhkan bantuan logistik, dia mengatakan, warga di tiga kecamatan yang terdampak bencana juga membutuhkan dukungan untuk mengatasi trauma.

"Masyarakat membutuhkan motivasi dan dorongan moril untuk mengurangi trauma pascagempa," ujarnya.

Penulis :
Noor Pratiwi