
Pantau.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault melemparkan sindiran terkait adanya tokoh politik yang saat ini terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sindiran ini ia sampaikan dalam acara 'Dialog Kebangsaan' Relawan 02 se-Bogor Raya yang digelar di GOR Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019). Menurut Adhyaksa, ada seorang tokoh politik yang tadinya hanya melempar candaan dengan mengatakan bahwa saat ini banyak pejabat menjadi penjahat dalam kasus korupsi.
"Kita tidak mau ada orang yang mengaku pancasilais tetapi korup. Jadi dubes tau dubes. Ada tokoh yang hari ini bercanda kalau penjahat bisa jadi pejabat, kalau pejabat bisa jadi penjahat karena korupsi. Dia bilang tahanan KPK penuh karena banyak yang korupsi taunya dia malah tertangkap tangan," ujar Adhyaksa di depan para relawan yang hadir.
Baca juga: Ridwan Saidi Ungkap Pernyataan Mencengangkan Soal Prabowo Subianto
Meski tak menyebutkan secara gamblang siapa tokoh yang dimaksud, salah satu tokoh Pramuka ini mengaku punya julukan khusus terhadap salah satu tokoh politik yang ia singgung tersebut dalam acara.
Adhyaksa mengatakan, bahwa saat ini tokoh politik yang dimaksud sudah menjadi 'Dubes'. "Menjadi dubes tau dubes bukan duta besar tapi dia duduk dibalik besi (dubes)," ungkapnya.
Sontak ratusan relawan yang hadir dalam GOR Pajajaran itu menyambut pernyataan Adhyaksa dengan tawa dan teriakan. Di lain sisi, mantan menteri kabinet Indonesia satu pun sesumbar di hadapan para relawan yang hadir.
Baca juga: Eggi Sudjana Sebut Menag Juga akan Terseret Kasus Suap Romahurmuziy
"Saya alhamdulliah lima tahun menjadi Menpora, demi Allah tidak sepeser pun (korupsi)," katanya.
Lebih lanjut, Adhyaksa yang saat ini telah resmi menjadi Politikus Partai Gerindra menegaskan bahwa Indonesia kini perlu perubahan. Menurutnya, perubahan itu bisa diwujudkan oleh pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi.
"Jadi bapak ibu sekalian kalo kita ingin perubahan kita pilih yang lebih baik. Bukan nya sekarang tidak baik, tapi masih ada yang lebih baik," tandasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi