Pantau.com - Moda Raya Transportasi atau Mass Rapid Transit (MRT) telah beroperasi dan di uji coba secara gratis sejak 12 Maret 2019. Terkait dengan tarif, hingga saat ini belum ditentukan dan diumumkan ke publik berapa nominalnya.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan, bahwa tarif MRT ini tidak akan murah alias mahal. Menurut Fahri, tarif mahal ini akan sama nasibnya seperti tarif jalan tol yang dianggapnya terlalu mahal, sehingga membebani masyarakat penggunanya.
"Ada kecurigaan saya bahwa semua proyek-proyek ini akan bermasalah secara tarif. Tol-nya sudah bermasalah," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019).
Baca juga: Kantongi Tarif MRT Jakarta, Anies Pastikan Diumumkan Besok
Fahri pun mengungkapkan, alasan mengapa dirinya memprediksi harga MRT tidak akan murah. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran MRT sama seperti tol ada di dalam naungan BUMN.
"BUMN juga harus cash flow-nya jalan performance-nya sebagai BUMN harus jalan. semua perhitungan ini akan melahirkan biaya ongkos harga pokok produksi, kemudian ongkos. Ongkos ini kan dibebankan kepada rakyat," ungkapnya.
Baca juga: Tarif MRT Jakarta Dipatok per Kilometer, Ini Besarannya
Lebih lanjut, kendati begitu pentolan Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) meyakini meski tarif mahal MRT di Jakarta akan diandalkan masyarakat. Sebab menurutnya, Jakarta merupakan kota dengan perputaran uang terbesar di Indonesia.
"Harga ga akan murah dugaan saya harga ga akan murah. Harga akan mahal tapi tetap akan dijajali oleh orang karena kalau MRT-nya tidak terlalu padat ya lebih bagus kan. Tapi mahal," tandasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi
