Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Komisi III DPR Akan Rapat dengan Kapolri Bahas Kerusuhan 22 Mei

Oleh Adryan N
SHARE   :

Komisi III DPR Akan Rapat dengan Kapolri Bahas Kerusuhan 22 Mei

Pantau.com - Anggota Komisi III di DPR RI Arsul Sani mengatakan bahwa Komisi III akan segera menggelar rapat dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Dalam rapat tersebut nantinya, menurut Arsul, Komisi III akan mendesak Polri membuka penyebab kematian korban jiwa yang meninggal dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019.

"Ya tentu, tentu (akan mendesak Polri membuka penyebab kematian korban kerusuhan)," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Baca juga: Sorotan Amnesty Internasional Terhadap Kinerja Polisi di Aksi 22 Mei

Menurut Arsul, fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga beberapa waktu yang lalu dalam rapat paripurna menyuarakan desakan agar polisi membuka penyebab kematian korban dalam kerusuhan 22 Mei lalu. 

"Tapi kita minta juga nanti kalau di Raker pengawasan itu memang didalami betul dan kemudian kita evaluasi apakah jawaban Pak Kapolri atau pimpinan polri yang lain itu sudah cukup memuaskan atau belum," ungkapnya.

Arsul menegaskan, jika nantinya dalam rapat jawaban Polri ditemukan hal-hal yang tak terjawab dalam kasus meninggalnya korban di kerusuhan 22 Mei lalu. Maka menurutnya, DPR akan langsung membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) ataupun Panitia Khusus (Pansus).

"Yang enggak terjawab itu nanti kita sikapi dengan TGPF, dengan pansus atau dengan yang lain," tandasnya.

Baca juga: Soal Ricuh Aksi 22 Mei, Wiranto Tegaskan Proses Hukum Transparan

Seruan serupa juga sebelumnya dilontarkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Menurut Fadli, pembentukan pansus berguna untuk memperoleh informasi yang komprehensif terkait insiden itu.

"Itu usulan yang baik, kita ingin semuanya ada kejelasan, bagaimana latar belakang, siapa pelaku, siapa yang menjadi korban dan kerugiannya seperti apa," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Fadli mengatakan peristiwa kericuhan itu menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, serta masih ada yang hilang dan ditemukan.

Menurut dia, seharusnya ada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang terdiri dari masyarakat sipil, pihak-pihak terkait sehingga ada independensi tim untuk membongkar apa yang sebenarnya terjadi.

rn
Penulis :
Adryan N

Terpopuler