
Pantau.com - Puluhan orang yang terdiri dari santri dalam aksi Tahlil Akbar 266 di Bundaran Patung Kuda Monas, Jakarta, berusia di bawah 17 tahun.
"Kami dari Cianjur, Jawa Barat, datang ke sini sekitar 25 orang," kata peserta aksi berinisial RJ (17) di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Ia bersama rekannya yang lain masih berstatus pelajar di sebuah pesantren di Jawa Barat. RJ mengaku datang karena keinginan pribadi, bukan perintah dari orang-orang tertentu atau pesantren tempatnya menimba ilmu.
"Pesantren membolehkan. Saya ke sini tidak disuruh siapa-siapa, panggilan hati saja," kata RJ.
Baca juga: JK Soal Aksi saat Putusan PHPU: Halalbihalal di Masjid Bukan di MK
Ia dan rekan satu pesantren berangkat menuju Ibu Kota sejak Selasa siang, 25 Juni, menumpang pada truk-truk barang.
"Kami nebeng gratis, kami duduk di tengah (bak) truk," katanya.
Rekan RJ lainnya, AD (16) yang juga berasal dari Jawa Barat mengaku tahu ada aksi tersebut dari selebaran undangan Tahlil Akbar yang beredar di media sosial.
"Tidak ada yang menyuruh kami datang, ke sini karena panggilan hati, ingin imam besar Habib Rizieq Shihab bisa pulang ke Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Imbau Semua Pihak Terima Putusan MK, Ma'ruf: Tak Ada Lagi 01-02
- Penulis :
- Noor Pratiwi