Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB: Korban Tewas Gempa Halmahera Selatan Bertambah Jadi 6 Orang

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

BNPB: Korban Tewas Gempa Halmahera Selatan Bertambah Jadi 6 Orang

Pantau.com - Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.

"Lima orang meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan satu orang meninggal di pengungsian," kata Agus melalui siaran per yang diterima di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Agus mengatakan, korban yang meninggal di pengungsian adalah Saima (90), warga Nyonyifi. Saima meninggal di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur.

Baca juga: 5 Gempa yang Pernah Terjadi di Indonesia dengan Korban Jiwa Terbanyak

Sedangkan, korban yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan setelah terjadi gempa adalah Aisyah (54), warga Desa Ranga-Ranga, Kecamatan Gane Barat Selatan dan Aspar Mukmat (20), warga Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Timur Selatan.

Kemudian, Sagaf Girato (50), warga Desa Yomen, Kecamatan Joronga; Aina Amin (50), warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan; dan Wiji Siang (60), warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan.

Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempa berkekuatan M 7,2 pada kedalaman 10 kilometer di 62 kilometer Timur Laut Labuha, Maluku Utara.

Baca juga: Pemerintah Halmahera Selatan Tetapkan Masa Tanggap Darurat Bencana

Gempa terjadi pada Minggu, 14 Juli, pukul 16.10 WIB pada koordinat 0,59 derajat Lintang Selatan dan 128,06 derajat Bujur Timur, diikuti dengan puluhan gempa susulan yang sebagian dirasakan warga.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. Hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan struktur pergerakan mendatar.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari yang akan berakhir pada Minggu, 21 Juli 2019.

Penulis :
Noor Pratiwi