
Pantau.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menegaskan partainya harus membangun dan menerapkan disiplin kepada para kader dan simpatisan. Hal itu agar PDIP bisa menjadi partai pelopor dan teladan bagi masyarakat.
Djarot mengatakan, tujuan menjadi partai pelopor juga merupakan salah satu pembahasan dalam Kongres PDIP mendatang.
"Partai Pelopor ini menjadi sub-tema pada Kongres V PDI Perjuangan di Bali, pekan depan," kata Djarot Saiful Hidayat dalam diskusi 'Akankah PDIP Menang Lagi di Pemilu 2024' di Gedung DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, seperti dikuti dari Antara, Sabtu (3/8/2019).
Baca juga: PDIP Ingatkan Golkar: Tak Perlu Ada Pertumpahan Energi Berebut Kekuasaan
Disiplin yang ditunjukkan kader PDIP, menurutnya, merupakan disiplin dalam berorganisasi, menerapkan prinsip musyawarah-mufakat, peduli terhadap masyarakat, serta membantu persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat.
Misalnya, membangun dan menerapkan disiplin di kalangan pemuda atau kaum milenial sehingga dapat menggugah para pemuda untuk menjadi anggota, simpatisan, atau minimal pemilih bagi PDI Perjuangan.
"Kaum milenial ini adalah salah satu sasaran bagi PDI Perjuangan untuk meningkatkan perolehan suaranya pada pemilu legislatif 2024. Jumlah pemilih muda akan semakin meningkat," katanya.
Diakui Djarot, kaum muda, sangat berminat pada kemajuan teknologi informasi, seperti media sosial, gadget, maupun televisi.
Baca juga: Kongres V PDIP di Bali Dijadikan Ajang Forum Persiapan Pemilu 2024
"Sayangnya, PDI Perjuangan tidak memiliki stasiun televisi, seperti tokoh dari beberapa partai lainnya," katanya.
Selain itu, PDIP juga dipandang harus mendekati masyarakat religius dan menarik simpatinya. Untuk kepentingan tersebut, kata dia, PDIP telah membangun ormas Baitul Muslimin yang memiliki akses ke organisasi keagamaan dan masyarakat Islam.
"Melalui akses tersebut, maka PDI Perjuangan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat berupa pendidikan politik, bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara, serta bagaimana kewajiban sebagai warga negara," pungkasnya.
- Penulis :
- Lilis Varwati