
Pantau.com - Indonesia diprediksi menjadi penyelenggara pemilihan kepala daerah serentak terbesar pada tahun 2024, lantaran sekaligus memilih calon anggota legislatif dan Presiden.
"Kita akan jadi negara di muka bumi yang pilkada serentaknya paling ramai mengalahkan India dan Amerika Serikat," kata Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro, pada acara Rakornas dan Munas III Forsesdasi 2018 di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Rabu malam, 25 April 2018.
Ia menyebutkan pilkada serentak pada 2024 akan memilih sebanyak 34 gubernur, 504 bupati/wali kota, dan hampir 3.000 anggota DPRD provinsi serta hampir 16.000 anggota DPRD kabupaten/kota.
Pada saat bersamaan rakyat juga akan memilih sebanyak 575 anggota DPR RI, dan 136 anggota DPD RI, serta pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Tugas berat tersebut ada di sekda. Tentu tugas itu akan diteruskan generasi di bawah kita," ujar Suhajar.
Baca juga: Duh! Golput Bentuk 'Pelarian Politik'
Pada kesempatan itu, Suhajar juga menyinggung soal program e-KTP yang sedang dilaksanakan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Menurut dia, Undang-Undang telah mengamanatkan bahwa mulai 1 Januari 2019, satu-satunya identitas warga negara Indonesia yang diakui dalam politik adalah e-KTP.
"Kebijakan tersebut diambil dan dituangkan dalam Undang-Undang untuk meniadakan pemilih ganda yang sebelum-sebelumnya selalu terjadi," katanya.
Ia mengatakan data penduduk Indonesia harus berbasis nomor induk kependudukan. Oleh karena itu, seluruh gubernur, sekda provinsi, terutama sekda kabupaten/kota harus memastikan bahwa upaya-upaya menyukseskan program e-KTP dapat tercapai dengan baik.
Suhajar menyebutkan masih ada lebih dari 2 persen warga negara Indonesia yang belum merekam e-KTP. Belum termasuk di luar negeri yang jumlahnya lebih dari 4 juta orang. Semuanya akan diselesaikan pada 2018.
"Hambatan yang ditemui kadang-kadang masih ada warga yang tidak datang untuk direkam. Tapi upaya-upaya harus terus dilakukan," ucapnya.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani