
Pantau.com - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan fenomena cross hijaber sebaiknya tidak terlalu dibesar-besarkan.
"Secara teoritik polisi tahu kan jadi enggak usah dibesar-besarkan," kata Mu'ti usai menerima kunjungan Duta Besar AS Joseph Donovan di kantornya Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca juga: Viral Crosshijaber di Sosmed, Kenali Penyebab dan Cara Menghadapinya
Adapun isu cross hijaber merujuk pada laki-laki yang mengenakan hijab laksana perempuan yang kini viral di media sosial. Pelaku cross hijaber juga tidak segan-segan bercampur dengan perempuan di masjid bahkan ada yang masuk ke kamar mandi lawan jenis.
Dia mengatakan jika pelaku cross hijaber dianggap mengalami kelainan perbedaan psikologis sebaiknya diberikan pembinaan.
Sementara, kata dia, apabila mereka sengaja sebagai bagian dari berbusana berbeda dengan jenis kelaminnya itu menurut agama tidak boleh.
Baca juga: Heboh Crosshijaber, Mahasiswa LGBT Indonesia di Australia Cerita Ketakutan
Mu'ti mendesak agar Polri mengusut tuntas soal cross hijaber itu.
"Penyelidikan Polri itu bukan menjadikan mereka pelaku tindak kriminal tapi memastikan siapa mereka apa motifnya dan polisi bisa melacak karena mereka punya akun media sosial," kata dia.
rn- Penulis :
- Kontributor TIH