
Pantau.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal komoditas racun kalajengking pada acara Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), menjadi kontroversi dan perhatian publik.
Menurut Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, pernyataan itu seperti itu tidak sewajarnya diucapkan oleh seorang kepala negara.
"Ya mestinya kalau di Musrenbang begitu Presiden jangan bicara yang coming from nowhere (datang entah dari mana) lah," ujarnya di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Baca juga: Bukan Emas, Ini Komoditas Paling Mahal di Dunia Versi Jokowi
Mardani menambahkan, seharusnya orang nomor satu di Indonesia itu lebih banyak membahas mengenai hal-hal yang dapat meningkatkan perekonomian negara.
"Ada teorinya bagaimana membangun ekonomi negara, bagaimana meningkatkan UMKM, bagaimana meningkatkan pertanian, jangan berternak kalajengking," katanya.
Baca juga: Penelitian: Racun Kalajengking Ampuh Sembuhkan Rematik
Sebelumnya, pada acara Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2019, ketika bicara mengenai harga komoditas di dunia yang paling mahal, Jokowi menyebut emas bukanlah komoditas yang paling mahal di dunia. Harga emas ternyata kalah jauh dibanding harga racun kalajengking.
"Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca. Komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD10,5 juta, artinya Rp145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking," kata Jokowi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin, 30 April 2018.
- Penulis :
- Adryan N