Pantau.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menilai penanganan virus korona di akses pintu masuk warga negara dari luar negeri dirasa kurang maksimal. Pernyataan Dasco tersebut menanggapi 2 warga negara Indonesia yang dinyatakan positif korona lantaran tertular usai berinteraksi dengan warga negara Jepang asal Malaysia.
"Memang sebenarnya kalo dilihat lihat kemarin kemarin pintu masuk kan memang banyak di Indonesia dan penanganan dari dalam negeri untuk yang datang dari luar negeri kurang maksimal menurut saya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Ada 476 Kasus Baru Virus Korona di Korsel, Total Jadi 4212 Korban
Menurut Dasco, Indonesia harus mencontoh negara tentangga seperti Singapura dan Malaysia dalam penanganan orang yang datang dari luar negeri. Ia pun memuji apa yang telah dilakukan kedua negara tersebut dalam upaya pencegahan korona.
"Nah memang harus kita contoh negara negara seperti singapore ataupun di asia kemudian malaysia misalnya, itu menangani orang yang datang dari luar negeri itu bisa dicontoh," ungkapnya.
Dengan diperketatnya penanganan orang yang datang dari luar negeri di setiap akses pintu masuk ke Indonesia, maka menurut Dasco hal itu dapat meminimalisir mewabahnya virus Covid-19. "Sehinngga ini bisa meminimalisir birus corona yang datang dari luar," tandasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: 2 WNI Positif Korona, Seorang Ibu dan Anak
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo menyatakan, dua warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus korona atau Covid-19. Saat ini keduanya tengah menjalani observasi dan perawatan intensif. "Seorang ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Kami cek pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif korona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, dua WNI yang terjangkit korona itu karena mengalami kontak dengan WN asal Jepang yang prositif virus mematikan tersebut.
- Penulis :
- Bagaskara Isdiansyah
