
Pantau.com - Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sempat menjadi perbincangan karena diselimuti berbagai kontroversi.
Seperti diketahui, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bahkan telah menolak uji klinis tahap II terhadap vaksin tersebut. Meski ditolak BPOM, Vaskin Nusantara Terawan justru mendapat dukungan dari DPR RI.
Baca juga: Kisruh Vaksin Nusantara, Jokowi: Kok Ramai? Masa Politikus Lawyer Ngurusin Vaksin
Lama tak terdengar kelanjutannya, media sosial kini diramaikan dengan potongan video ketika Terawan menjelaskan seberapa pentingnya Vaksin Nusantara yang berbasis dendritik sel imunoterapi. Dalam potongan video yang diunggah di YouTube Josie Cynthia pada Rabu (26/5), Terawan menjelaskan bahwa saat ini peneliti dunia berhipotesis Vaksin Nusantara menjadi jawaban untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
Terawan menjelaskan, saat ini dunia sedang membicarakan dendritik sel imunoterapi termasuk di New York, Amerika Serikat, yang kini telah terbit jurnal kesehatan yang isinya tentang Dendritik Sel Vaksin Imunoterapi dengan judulnya, 'Begining of the End Cancer and COVID-19'. "Artinya apa, dunia sepakat punya hipotesis bahwa yang akan menyelesaikan hal ini termasuk COVID-19 adalah dendritik sel vaksin imunoterapi atau vaksin nusantara," kata Terawan, dikutip Kamis (27/5/2021).
Terawan kemudian menjelaskan bagaimana perbedaan vaksin konvensional dengan vaksin berbasis dendritik sel adalah karena dendritik vaksin melakukan intervensi di luar tubuh manusia.
"Dan itu sangat safety, karena kita memang sudah lama berkecimpung dalam pembuatan dendritik vaksin dengan tim dr. Nyoto, bersama-sama dengan kita sudah mengembangkan jauh-jauh hari untuk penanganan cancer. Kita hanya mengubah antigennya menjadi antigen artificial atau antigen rekombinan COVID-19," kata Terawan.
Baca juga: Mabes TNI Tegaskan Vaksin Nusantara Bukan Program TNI
Lebih lanjut, Terawan mengatakan bahwa vaksin tersebut bisa menyesuaikan kapan saja. Bahkan ketika terjadi mutasi. "Dampaknya apa, ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa kita atasi dengan membuat imunitas yang baik buat setiap warga negara," ungkap Terawan.
Terawan mengungkapkan bahkan metode ini sudah dirintis oleh TNI AD secara spesifik di RSPAD Gatot Subroto, sejak 2015. "Kita sudah punya teknologinya, tinggal mengembangkannya dan kita bisa menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan dendritic cell vaccine immunotherapy yang dunia sudah menghipotesiskan untuk menjadi the beginning of the end, memulai untuk mengakhiri COVID-19."
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi