
Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari (Tobas) mengecam keras aksi intimidasi dan pembubaran paksa People's Water Forum (PWF) 2024 oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Bali.
PWF diadakan secara kolektif dengan tujuan mewujudkan keadilan air dan menjadi 'tandingan' bagi perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan oleh pemerintah di Bali.
Tobas menyatakan keprihatinannya terhadap sikap kepolisian yang seakan lepas tangan dalam menghadapi aksi pembubaran paksa PWF.
"Saya meminta Polri memberikan jaminan perlindungan dan keamanan bagi setiap pihak yang sedang menjalankan haknya untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat secara damai, seperti dalam kegiatan PWF 2024 ini," ujar Taufik Basari dalam keterangannya, Rabu (22/5/2024).
Tobas juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan intimidasi dan menghalangi kegiatan diskusi masyarakat tanpa pandang bulu.
Ia turut menyoroti insiden penghadangan terhadap Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna dan United Nation Special Rapporteur (Pelapor Khusus Persatuan Bangsa-Bangsa) Pedro Arrojo yang hendak menjadi pembicara dalam PWF pada Selasa (21/5/2024) di Hotel Oranjje, Denpasar, Bali.
"Bukan begini cara menjadi tuan rumah sebuah kegiatan internasional. Tunjukkan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang demokratis yang selalu memberikan ruang bagi kebebasan berpendapat dan menjamin perlindungan hukum bagi setiap warga negaranya," tegasnya.
Tobas berpendapat, pembubaran diskusi yang diselenggarakan kelompok masyarakat sipil sekaligus pembungkaman kebebasan berpendapat di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi WWF ini justru menjadi catatan memalukan untuk Indonesia.
“Pemerintah pusat dan daerah harus turun tangan menjamin agar ke depan tidak ada lagi gangguan terhadap diskusi-diskusi yang dilakukan masyarakat sipil,” tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas