
Pantau - Seorang buron Thailand bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod (37) yang melarikan diri dari rumah sakit dan menembak polisi berhasil ditangkap. Chaowalit ditangkap polisi Indonesia di Bali.
Melansir Bangkok Post, Perdana Menteri Srettha Thavisin mengkonfirmasi penangkapan buron Chaowalit oleh polisi Indonesia di pulau resor Bali sesuai pengarahan Menteri Kehakiman Tawee Sodsong di Gedung Pemerintah.
Sementara, Menteri Kehakiman Thailand telah menanyakan Chaowalit melalui sambungan video call. Selain itu, menteri kehakiman akan ke Indonesia untuk mengatur kepulangan Chaowalit ke Thailand.
"Saat video call, Chaowalit mengaku terpojok. Saya menyuruhnya masuk ke sistem peradilan dan saya akan menjamin keselamatannya," kata Kolonel Tawee, Jumat (31/5/2024).
Chaowalit diketahui mengunakan paspor Indonesia palsu dan berkeliling negara dengan hati-hati. Chaowalit selama di Indonesia lebih banyak tinggal di Medan dan Bali. Chaowalit dilaporkan telah melarikan diri selama 7 bulan.
Selain itu, saat diintrogasi Chaowalit berpura-pura bisu karena tidak bisa berbicara bahasa lokal.
Diketahui, Chaowait merupakan narapidana Thailand yang tengah menjalani hukuman percobaan pembunuhan dan tengah menghadapi berbagai tuntutan pidana. Kemudian, Chaowait sempat jatuh sakit hingga dilarikan ke rumah sakit. Lalu, pada (22/10/2023) Chaowait melarikan diri dari Rumah Sakit Maharaj Nakhon Si Thammarat untuk perawatan gigi.
Pada (8/11) Chaowait terlacak polisi di tempat persembunyiannya di pegunungan Banthad. Terjadi baku tempak namun Chaowait berhasil melarikan diri daerah pegunungan yang melintasi provinsi Phatthalung, Trang dan Satun.
Kemudian, selama pelariannya Chaowalit merilis sejumlah video yang mana dirinya mengaku telah diperlakukan tidak adil. Chaowalit mengklaim dirinya adalah satu-satunya orang yang dihukum karena kejahatannya meskipun banyak tersangka lain yang terlibat.
Chaowalit juga mengklaim permohonan jaminannya dalam kasus pembunuhan yang tertunda belum ditangani secara adil, namun hal ini dibantah oleh Menteri Kehakiman.
Lalu, pada (25/12) Chaowalit dijatuhi hukuman penjara seumur hidup secara in absensia karena percobaan pembunuhan. Hukuman tersebut bermula dari penembakan di sebuah restoran di distrik Muang, Phatthalung, pada (9/9/2019).
Chaowalit didakwa berkolusi dengan empat orang lain untuk mencoba membunuh seorang asisten pengadilan. Kelimanya dijatuhi hukuman seumur hidup.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun