
Pantau - Seorang siswi SD menjadi korban perundungan atau bullying oleh sejumlah siswi SMP di Citayam, Depok, Jawa Barat. Pihak keluarga ungkap korban mengalami trauma.
Kakak sepupu korban, Shabrina (21) mengatakan kondisi korban setelah aksi perundungan tersebut mengalami trauma.
"(Harapan) Menindaklanjuti kasus ini agar tidak ada lagi korban-korban yang lain karena adik saya sampai mengalami trauma," kata Shabrina, kamis (6/6/2024).
Shabrina berharap pihak berwajib dapat memberikan efek jera terhadap para pelaku yang terlibat aksi perundungan tersebut.
"Gimana caranya pihak yang berwajib dan pihak sekolah pelaku memberikan efek jera kepada pelaku-pelaku yang terlibat," ujar Shabrina.
Shabrina menuturkan pihaknya ingin pelaku diberikan efek jera bukan hanya sekedar minta maaf kepada korban.
"Nggak mau kalau cuma permintaan maaf doang. Semua bisa minta maaf. Harus jera dan nggak ngulangin kayak gitu lagi. Iya (Minta pelaku ditangkap) dikasih efek jera dikeluarin dari sekolah atau gimana," tutur Shabrina.
Sebelumnya diberitakan, ramai dimedia sosial aksi perundungan terhadap siswi SD yang dilakukan oleh siswi SMP. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (25/5) di Tanah Merah, Citayam, Depok, Jawa Barat.
Pada video yang beredar korban dipukul hingga dijambak oleh pelaku. Selain itu, korban yang menggunakan baju berwarna pink juga dibenturkan ke tanah dan hanya bisa rebahan di tanah.
Terlihat pada video tersebut korban mengalami perundungan oleh dua anak perempuan berbaju hitam dan putih. Korban tampak merintih kesakitan karena dipukul.
"Kak, sakit," rintih korban saat dipukuli seperti terdengar dalam video.
Kedua pelaku melakukan aksi perundungan tersebut di lokasi yang berbeda dengan cara memukul korban secara terus menerus hingga terdengar suara kesulitan bernafas. Video tersebut direkam oleh orang lain yang diduga merupakan rekan kedua pelaku.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun