Pantau - Seorang siswi SD menjadi korban perundungan atau bullying oleh sejumlah siswi SMP di Citayam, Depok, Jawa Barat. Polisi sebut dua tersangka telah diamankan.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan dua diantara tiga pelaku dalam kasus perundungan tersebut telah diamankan.
"Kurang lebih ada 2 pelaku yang diamankan, 3 sama yang videokan," kata Arya, Kamis (6/6/2024).
Arya menyebutkan satu orang terduga pelaku lainnya yang merupakan perekam video masih dalam pencarian.
"Hanya tinggal 1 orang lagi yang belum kita dapat yaitu yang memvideokan, itu akan kita kenakan sebagai salah satu pelaku pem-bully-an ini," ujar Arya.
Arya menjelaskan kasus perundungan tersebut bermula ketika korban ingin menjadi anggota geng.
"Jadi kita mengetahui pertama kali kasusnya itu dari medsos. Itu ada video, ada perempuan yang dipukul. Nah ternyata setelah kita dalami, ini ada chat melalui WA (WhatsApp) kepada korban untuk datang," jelas Arya.
Arya mengungkapkan isi chat korban dengan pelaku yakni jik ingin menjadi 'adek-adekan' pelaku maka korban harus berkelahi terlebih dahulu.
"Jadi chat-nya kurang lebih begini, 'Kalau mau jadi 'adek-adekan', istilah adeknya angkat, harus berantem dulu'," ungkap Arya.
Arya menuturkan korban tidak menanggapi syarat tersebut hingga akhirnya korban diajak bertemu oleh pelaku dan dipukuli.
Sebelumnya diberitakan, ramai dimedia sosial aksi perundungan terhadap siswi SD yang dilakukan oleh siswi SMP. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (25/5) di Tanah Merah, Citayam, Depok, Jawa Barat.
Pada video yang beredar korban dipukul hingga dijambak oleh pelaku. Selain itu, korban yang menggunakan baju berwarna pink juga dibenturkan ke tanah dan hanya bisa rebahan di tanah.
Terlihat pada video tersebut korban mengalami perundungan oleh dua anak perempuan berbaju hitam dan putih. Korban tampak merintih kesakitan karena dipukul.
"Kak, sakit," rintih korban saat dipukuli seperti terdengar dalam video.
Kedua pelaku melakukan aksi perundungan tersebut di lokasi yang berbeda dengan cara memukul korban secara terus menerus hingga terdengar suara kesulitan bernafas. Video tersebut direkam oleh orang lain yang diduga merupakan rekan kedua pelaku.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
