
Pantau - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengungkapkan pengalamannya sebagai orang yang melakukan transplantasi ginjal. Menurut OSO, transplantasi guna mendukung kesehatannya itu membuat dirinya semakin muda. Efek positif dari transplantasi ginjal yang ia lakukan, berlangsung cukup singkat.
"Dan dua bulan kemudian saya sudah seperti sekarang ini, dan sering lihat nggak muka saya kayak lebih muda dari dulu kan. Itu karena transplantasi ginjal," ujar OSO di sela acara Transplant Festival 2024, di kawasan Gedung Bank Panin, Jakarta, Minggu (9/6/2024).
OSO sendiri melakukan transplantasi ginjal di Indonesia. Ia bersyukur bisa melakukan operasi tersebut di Tanah Air.
"Saya pertama dulu rencana pernah mau ke China, mau ke Singapore, mau kemana. Pas nggak tahu by accident Covid-19 datang. Terus saya pikir 'gimana ya supaya bisa transplant ini?'. Yaudah di Indonesia aja, karena dulu kita ada rasa kekurangpercayaan kepada bangsa kita sendiri," papar OSO.
OSO akhirnya memutuskan melakukan transplantasi ginjal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. OSO mengaku teramat puas atas hasil transplantasi tersebut. Karenanya, ia sangat merekomendasikan bagi orang-orang atau pasien yang hendak melakukan transplantasi, untuk datang atau melakukan hal itu di RSCM.
"Tapi setelah saya melakukan itu pada 4 Oktober 2021, wah luar biasa, saya menyesal berpikir tentang ke luar negeri. Kenapa? Rumah sakit RSCM itu dengan dokter-dokter yang profesional, ada Prof. Endang ada dr. Bona ada dokter jantungnya, ada dr. Aldi, dr. Rasyid dan banyak lagi, itu luar biasa," papar OSO.
OSO sekaligus membantah bahwa dirinya membeli ginjal. Ginjal yang ia gunakan saat ini, berasal dari keluarganya sendiri. Menurut OSO, tak sembarang ginjal bisa digunakan untuk ditransplantasi. Salah-salah bisa mengakibatkan kematian.
"Hati-hati loh, kenapa banyak orang meninggal, karena yang beli-beli ginjal itu banyak cepat mati karena nggak cocok ginjalnya. Dan itu bahaya," kata dia.
"Nah itulah saya merekomendasikan bahwa kedokteran Indonesia khususnya RSCM dan dimana tempat-tempat yang dioperasi oleh timnya Prof. Endang itu. Itu dulu kedekatan Prof. Endang dengan dr. Sidabutar, dr. Sidabutar itu terkenal ahli ginjal. Termasuk ibunya Pak Budi (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin) ini dulu pasiennya dr. Sidabutar," lanjut mantan Ketua DPD RI itu.
Pengalaman senada juga diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir. Menurut dia, pemulihan pasca transplantasi yang ia lakukan di Indonesia tepatnya di RSCM, berlangsung cukup singkat. Adies sendiri melaksanakan transplantasi pada 18 Januari 2023.
"Kalian bisa lihat sendiri, dalam waktu satu tahun saya sudah bisa beraktivitas dengan baik. Itu di RSCM," ujarnya.
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang memiliki penyakit ginjal, liver dan sebagainya, untuk melakukan transplantasi ginjal di RSCM.
"Orang luar negeri saja ke RSCM apalagi kita di dalam negeri. Kalau cuci darah terus bahaya," kata dia.
Sementara, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena juga sependapat dengan pernyataan OSO. Menurut dia kualitas hasil transplantasi di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik.
"Kita kan selalu bicara cintai produk dalam negeri dan kualitas transplantasi ginjal dan hati kita saat ini itu sudah termasuk juga yang terbaik di Asia Tenggara dan bahkan Asia," tuturnya.
Adapun Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini proses transplantasi organ di Indonesia menjadi lebih mudah. Menurutnya hal ini bisa terjadi, salah satunya berkat peran Komisi IX DPR RI.
"Undang-undang sudah diperbaiki sehingga proses transplantasi organ itu jadi lebih mudah," ujarnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah mengeluarkan aturan bahwa kematian batang otak bisa kita ambil organnya untuk transplantasi. Kemenkes juga tengah membereskan data registrasi dari yang orang-orang yang sakit, cuci darah dan harus sudah ditransplantasi.Selain itu, kata Budi, pihaknya juga sedang menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan untuk melakukan sosialisasi perihal transplantasi.
"Agar pemahaman mendonorkan organ itu didukung," ucapnya.
Budi mengakui obat-obatan terkait transplantasi belum lengkap di Indonesia. Atas itu pihaknya menjadikan RSCM sebagai rumah sakit pengampu untuk mendapatkan obat-obatan tersebut.
"Kami juga sudah menyusun 17 rumah sakit yang bisa transplant. Yaitu mulai dari ambil organnya maupun memasukkan organnya," tandasnya.
- Penulis :
- Rizki
- Editor :
- Rizki