
Pantau-Sektor transportasi publik di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan mulai dari infrastruktur yang belum memadai, efisiensi hingga sistem integrasi layanan. Diharapkan transportasi umum dapat mengedepankan aspek ramah lingkungan.
"Dalam era perubahan iklim seperti sekarang, pengembangan sistem transportasi harus juga mengedepankan aspek ramah lingkungan," ujar Peneliti Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa, dan Konektivitas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Badrun Susantyo seperti dilansir Antara, Selasa (11/6/2024).
Menurutnya, kolaborasi antarsektor menjadi kunci untuk mengatasi persoalan transportasi publik di Indonesia. Kolaborasi meliputi pemerintah, sektor swasta, lembaga akademis, dan masyarakat sipil. “Jadi harus saling bahu-membahu dalam merumuskan dan mengimplementasikan solusi yang inovatif," ucapnya.
Di Indonesia, kata dia, sistem transportasi yang terintegrasi tidak hanya menjamin kelancaran dari suatu moda transportasi, tetapi juga memastikan bahwa keterjangkauan dan kenyamanan bagi pengguna.
"Integrasi sistem harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan spesifik dari berbagai kelompok masyarakat rentan, seperti penyandang disabilitas, orang lanjut usia, anak-anak, dan ibu hamil," katanya.
Badrun mengatakan dalam konteks humanisasi transportasi publik harus dipastikan setiap kebijakan dan implementasi layanan dapat menjangkau dan memberi manfaat secara adil kepada semua elemen masyarakat. "Ini berarti bahwa tidak hanya fokus kepada pembangunan fisik saja, tetapi juga pada peningkatan kualitas pelayanan dan pengalaman penggunaan," ujarnya.
- Penulis :
- Wira Kusuma