
Pantau - Sebanyak tiga orang meninggal akibat kapal yang mengangkut rombongan jemaat Gereja Retreat GBKB Berastagi RG Cinta Rakyat 2024 Kabupaten Batu Bara tenggelam dan wisatawan di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut).
Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor mengatakan korban saat ini sedang dalam penanganan dan sudah evakuasi dibawa ke Rumah Sakit (RS).
"Saat ini, sedang penanganan evakuasi dan dibawa ke RS. Nanti kalau sudah lengkap datanya akan kami rilis," kata Basa dikutip seperti dalam keterangannya, Minggu (30/6/2024).
Peristiwa ini bermula ketika pukul 10.30 WIB, kapal bernama Dolpin Lambung 70 berangkat dari Pantai Indah Pandan (PIP), Kecamatan Pandan, Tapteng menuju Pulau Mursala, Sabtu (29/6) kemarin sekiitar pukul 11.00 WIB.
Kapal ini diisi 28 penumpang dari rombongan jemaat Permata (pemuda) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Berastagi Kabupaten Tanah Karo yang sedang melakukan retret, lalu masing-masing 3 orang dari Kabupaten Asahan dan Batubara, 2 orang agen travel, serta 2 orang kru kapal.
Kapal tenggelam di perairan Pulau Situngkus dan Pulau Mursala sekitar pukul 10.50 WIB, diduga akibat lampung kapal bocor. Kapal kemasukan air laut pada bagian lambung kapal akibat hempasan ombak,
"Kapal mengalami kendala masuk air di lambung kapal, yang diduga diakibatkan adanya kebocoran pada bagian badan kapal yang menyebabkan kapal kemasukan air laut pada bagian lambung kapal akibat hempasan ombak," jelasnya.
Para penumpang mencoba menyelamatkan diri dengan cara memilih terjun ke laut untuk menyelamatkan diri, tapi pelampung yang tersedia jumlahnya terbatas.
Namun, tiga penumpang tewas tenggelam. Sementara, sejumlah penumpang terluka dan langsung dibawa ke RSUD Pandan. Basa menyebut, dugaan sementara kapal tenggelam usai mengalami kebocoran.
- Penulis :
- Sofian Faiq