Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Grand Syekh Al Azhar Kunjungi PP Muhammadiyah, Tekankan Pentingnya Wasatiyah Islam

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Grand Syekh Al Azhar Kunjungi PP Muhammadiyah, Tekankan Pentingnya Wasatiyah Islam
Foto: Grand Syekh Al Azhar Mesir, Ahmad Al Thayyib bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (foto: Istimewa)

Pantau - Grand Syekh Al Azhar Mesir, Ahmad Al Thayyib, mengunjungi kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat. 

Kunjungan ini dikemas dalam dialog bertajuk "Peran Al Azhar dan Muhammadiyah dalam Penyebaran Wasatiyah Islam dan Mewujudkan Perdamaian Dunia."

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni mengumumkan bahwa Muhammadiyah telah menerima Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) atas kontribusinya dalam bidang persaudaraan kemanusiaan. 

Thayyib menyampaikan rasa bangganya atas penghargaan tersebut dan menekankan bahwa umat Islam sangat berutang jasa kepada Muhammadiyah.

"Umat Islam sangat berutang jasa kepada Muhammadiyah, sehingga Muhammadiyah berhak atas penghargaan internasional Zayed Award," ujar Thayyib. 

Ia menambahkan, penghargaan tersebut bahkan lebih kecil dibandingkan dengan apa yang seharusnya diterima oleh Muhammadiyah, mengingat kontribusinya dalam pendidikan, sosial, dakwah, dan mempromosikan perdamaian dunia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Al Azhar yang telah menjadi role model bagi Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan dan penyebaran Islam. 

"Al Azhar bagi kami dan bahkan bagi umat Islam bangsa Indonesia sudah lekat dalam sejarah perjalanan dunia karena kami yakin dan kami tahu belajar dari sejarah bahwa Al Azhar adalah salah satu dari tonggak peradaban Islam," kata Haedar.

Haedar juga mengungkapkan kedekatan historis antara Muhammadiyah dan Al Azhar, dengan menyebut bahwa pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan, serta beberapa tokoh penting Muhammadiyah lainnya, seperti Kiai Haji Mas Mansur dan Prof Kahar Muzakir, adalah lulusan Al Azhar. 

Buya Hamka, tokoh besar Muhammadiyah, juga pernah mendapatkan gelar doktor Honoris Causa dari Al Azhar pada tahun 1958.

“Kunjungan Ahmad Al Thayyib memberikan muatan penting bagi Muhammadiyah dan Al Azhar untuk terus menyebarluaskan ide-ide wasatiyatul Islam," tutur Haedar. 

Ia menambahkan bahwa konsep umat yang wasatiyah bukan hanya berarti adil dan unggul, tetapi juga maju dan menjadi teladan bagi peradaban manusia.

Haedar juga memberi penghargaan tinggi atas kiprah Ahmad Al Thayyib yang telah mempelopori wasatiyatul Islam di tingkat dunia, bersama Paus Fransiskus, untuk menjaga keseimbangan wasatiyah di tengah dunia yang penuh dengan ekstremitas. 

Ia berharap, agar tokoh-tokoh dunia dan dunia Islam terus berupaya mewujudkan Palestina yang merdeka dan menciptakan tata dunia baru yang damai di Timur Tengah.

“Kalau Palestina belum menemukan solusi yang terbaik, sampai kapan pun akan menumbuhkan benih-benih ekstremitas dalam berbagai dimensi kehidupan," kata Haedar mengakhiri pernyataannya.

Penulis :
Aditya Andreas