Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Begini Kronologi 2 ABG Bacok Pelajar MTs di Tangsel hingga Tewas

Oleh Nur Nasya Dalila
SHARE   :

Begini Kronologi 2 ABG Bacok Pelajar MTs di Tangsel hingga Tewas
Foto: Ilustrasi tawuran. (Freepik)

Pantau - Aksi pembacokan menewaskan satu orang pelajar madrasah tsanawiyah (MTs) di Ciputat, Tangerang Selatan, berinisial O (14). Pembacokan ini dilakukan oleh M (16) dan T (14) dalam tawuran yang melibatkan korban O.

Kelompok pelajar dari sekolah M dan T telah bersepakat untuk melakukan tawuran dengan sekolah korban, O. Kesepakatan tersebut dibuat melalui pesan langsung atau direct message (DM) di media sosial Instagram.

"Awal mula, pada Kamis 22 Agustus 2024 ada dua sekolah menengah pertama swasta di Tangerang Selatan yang saling mengirimkan DM melalui akun Instagram untuk mengadakan tawuran," kata Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang di Polres Tangsel, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (30/8/2024).

Baca juga: 2 ABG Bacok Pelajar MTs di Tangsel hingga Tewas Ditangkap Polisi

"Kemudian dari DM tersebut pada hari Jumat 23 Agustus mereka sepakat untuk setelah salat ashar akan melakukan tawuran," sambung dia.

Victor menjelaskan pelaku M berinisiatif membawa senjata tajam jenis celurit. Langkah itu diikuti oleh T yang ikut membawa celurit. Melihat kelompok sekolah M dan T ada yang membawa celurit, O memilih untuk balik kanan meninggalkan lokasi tawuran.

Pada saat itu, pelaku M berinisiatif untuk membawa senjata tajam jenis celurit, diikuti oleh T yang juga membawa celurit. Menyadari kelompok sekolah M dan T membawa celurit, O memutuskan untuk mundur dan meninggalkan tempat tawuran.

"M datang atas inisiatifnya membawa sebilah senjata tajam berupa celurit yang disembunyikan di pakaiannya, melihat hal tersebut anak inisial T pulang ke rumah untuk mengambil juga senjata tajam celurit miliknya untuk melakukan tawuran," ucapnya.

"Ketika sampai di lokasi tawuran, kemudian sekitar jarak kurang lebih 20 meter mereka akan melakukan tawuran, pihak korban dan kawan-kawan kemudian balik kanan karena melihat anak konflik dengan hukum (M dan T) membawa senjata tajam berupa celurit," lanjut dia.

Polisi juga menyebut korban sempat melarikan diri dengan menggunakan motor. Akan tetapi, karena kondisi lalu lintas yang padat, pelaku M berhasil mengejar korban dan mengayunkan celurit ke arah punggungnya.

"M dan T ini mengejar menggunakan sepeda motor sampai lampu merah Maruga, ini TKP pembacokan atau penganiayaan, kemudian pada saat itu kondisi lalu lintas padat, M kemudian berhasil mengejar korban menabrak motor korban sehingga hilang keseimbangan dan jatuh," jelasnya.

"Di TKP tersebut, M kemudian melakukan tindakan penganiayaan dengan mengayunkan sebilah celurit ke arah punggung korban kurang lebih sebanyak 4 kali secara terus menerus sehingga mengakibatkan luka robek dan pendarahan pada tubuh korban," ungkapnya.

Akibat pembacokan tersebut, korban mengalami pendarahan dan dibawa ke RS Permata Pamulang. Sayangnya, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

"Dengan sangat menyesal dan penuh duka cita korban meninggal pada saat itu," kata dia.

Adapun, penyelidikan dan penyidikan segera dilakukan oleh Satreskrim Polres Tangsel dan Polsek Ciputat Timur. Menurut hasil penyelidikan dan penyidikan, tersangka aksi pembacokan ini adalah pelaku utama M dan pelaku T.

Polisi menangkap kedua pelaku pada hari yang sama yakni Senin (26/8) namun di lokasi yang berbeda. M ditangkap di rumah orang tua kandungnya kawasan Bayumas, Jawa Tengah (Jateng), sedangkan T ditangkap di rumahnya wilayah Ciputat, Tangsel.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil penyidikan M terbukti membacok korban berinisial O dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit sebanyak 4 kali. O dibacok bagian punggung hingga mengakibatkan korban mengalami luka serius dan tewas.

"Celurit tersebut digunakan oleh M untuk melukai korban dengan cara membacok ke arah punggung sebanyak 4 kali secara terus menerus," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar MTs berinisial O tewas dibacok oleh pelajar lain di Jalan Palapa, Ciputat, Tangsel, pada Jumat (23/8), pelaku dan korban ini awalnya merencanakan aksi tawuran. Kasus pembacokan ini viral di media sosial.

Penulis :
Nur Nasya Dalila

Terpopuler