
Pantau – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta mengadakan webinar bertajuk Critical Literacy (CL) dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.
Tema ini sangat relevan di era digital, di mana kemampuan menganalisis dan mengevaluasi informasi menjadi penting. Ketua Pelaksana Webinar, Nadia Tiara Antik Sari menjelaskan, literasi kritis lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis.
“Ini tentang bagaimana anak-anak dapat menganalisis dan merespons informasi secara kritis,” ujarnya seraya menekankan pentingnya keterampilan ini bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan global.
Webinar hybrid ini menarik peserta dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri. Materi dipresentasikan oleh Gin Gin Gustine, seorang pakar dalam pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak.
Gin Gin memaparkan bahwa literasi kritis bisa diajarkan melalui metode interaktif seperti diskusi kelompok dan proyek berbasis masalah, yang membantu siswa memahami konsep-konsep kompleks sambil mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Wati Susanti, guru bahasa Inggris di SD Labschool UPI Purwakarta, mengaku terinspirasi oleh webinar ini.
“Saya bersemangat untuk menerapkan konsep literasi kritis dalam pengajaran saya. Ini akan membuat pembelajaran bahasa Inggris lebih bermakna bagi siswa,” katanya.
Sementara itu, Rahmat Agung, seorang mahasiswa asal Melbourne, Australia, turut mengapresiasi topik yang diangkat.
“Materinya sangat relevan dengan studi saya di Australia,” ujarnya.
Nadia berharap webinar ini bisa menjadi langkah awal dalam penerapan literasi kritis di sekolah-sekolah, membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino