
Pantau-Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang sejumlah tokoh penting ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan Selasa 15 Oktober 2024. Pertemuan ini menarik perhatian publik, terutama karena Prabowo sedang dalam proses penyusunan kabinet untuk periode 2024-2029.
Salah satu sosok yang dipanggil dalam pertemuan tersebut adalah Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027. Selain Dzulfikar, turut hadir juga Dahnil Anzar Simanjuntak, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah yang dikenal dekat dengan Prabowo.
Pemanggilan Dzulfikar dan Dahnil Anzar dalam konteks penyusunan kabinet ini memunculkan spekulasi bahwa Prabowo tengah mempertimbangkan tokoh-tokoh muda Muhammadiyah untuk mengisi posisi strategis dalam pemerintahannya. Keduanya merupakan figur penting yang telah lama berkecimpung dalam organisasi kepemudaan, serta memiliki rekam jejak di dunia politik dan pengabdian masyarakat.
Profil Dzulfikar Ahmad Tawalla
Dzulfikar Ahmad Tawalla terpilih sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dalam Muktamar yang digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Februari 2023. Meskipun tidak meraih suara terbanyak dalam pemilihan tersebut, Dzulfikar ditunjuk menjadi ketua setelah dua kandidat dengan suara terbanyak pertama dan kedua memutuskan mundur karena kesibukan masing-masing.
Dzulfikar, yang merupakan putra KH. Ahmad Tawalla, pengasuh Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammad di Sulawesi Selatan, dikenal sebagai tokoh muda yang aktif di berbagai bidang, termasuk bisnis dan politik. Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum, Dzulfikar pernah mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Gowa pada tahun 2020 dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2023.
Kehadirannya dalam pertemuan dengan Prabowo memperlihatkan potensi perannya dalam struktur kabinet atau lingkaran pengambil kebijakan di pemerintahan baru. Sebagai pemimpin organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia, Dzulfikar membawa aspirasi pemuda Muhammadiyah yang ingin berkontribusi lebih luas dalam pembangunan nasional.
Baca juga: Sekum PP Muhammadiyah Bakalan Jadi Menteri Pendidikan Selanjutnya?
Dahnil Anzar Simanjuntak dan Hubungannya dengan Prabowo
Selain Dzulfikar, Dahnil Anzar Simanjuntak juga terlihat hadir di Kertanegara. Dahnil, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2014-2018), dikenal memiliki hubungan dekat dengan Prabowo. Dalam beberapa tahun terakhir, Dahnil menjabat sebagai Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto, memperkuat kedekatannya dalam lingkaran politik Prabowo. Kehadirannya dalam pertemuan ini semakin mempertegas spekulasi bahwa ia mungkin akan kembali diberikan peran penting dalam pemerintahan Prabowo, baik sebagai menteri atau penasihat strategis.
Potensi Keterlibatan Pemuda Muhammadiyah di Kabinet
Pemanggilan Dzulfikar dan Dahnil oleh Prabowo menunjukkan adanya sinyal kuat bahwa kepemimpinan muda dari Muhammadiyah tengah dilirik untuk berperan lebih besar dalam pemerintahan. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki pengaruh yang signifikan, terutama di kalangan masyarakat Islam moderat. Melibatkan tokoh-tokoh muda dari organisasi ini dalam kabinet bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat dukungan di kalangan umat Islam.
Pengaruh Kepemimpinan Dzulfikar
Sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar dipandang mampu menyuarakan aspirasi generasi muda yang semakin berperan dalam politik dan pembangunan sosial. Dengan latar belakang yang kuat dalam organisasi dan bisnis, ia diprediksi mampu menjalankan peran strategis di berbagai bidang pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan kepemudaan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi.
Keikutsertaan Dzulfikar dalam pertemuan penting ini menandakan langkah barunya dalam panggung politik nasional. Dengan pengalaman sebagai pengusaha dan pemimpin organisasi, ia memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar dalam kabinet Prabowo, baik dalam peran eksekutif maupun sebagai penasihat dalam kebijakan publik.
Pemanggilan Dzulfikar Ahmad Tawalla dan Dahnil Anzar Simanjuntak oleh Prabowo Subianto dalam proses penyusunan kabinet untuk periode 2024-2029 menunjukkan adanya perhatian besar terhadap tokoh-tokoh muda Muhammadiyah. Hal ini sekaligus menegaskan pentingnya representasi pemuda dalam pengambilan keputusan politik, dan bagaimana mereka dapat berperan lebih aktif dalam mewujudkan visi pembangunan Indonesia yang lebih inklusif dan dinamis.
- Penulis :
- Wira Kusuma








