
Pantau - Banjir bandang melanda dua kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, mengakibatkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa. Peristiwa yang terjadi pada Jumat malam (22/11/2024) tersebut berdampak serius, terutama di Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi.
10 Rumah Hanyut dan Ratusan Rusak
Plt. Kepala BPBD Tapsel, Mashuri, mengungkapkan bahwa 10 rumah di Desa Sipange Siunjam hanyut terbawa arus banjir. Selain itu, 67 rumah lainnya mengalami kerusakan berat, sementara 65 rumah rusak ringan. Secara keseluruhan, bencana ini memengaruhi kehidupan sekitar 734 warga di desa tersebut.
Korban Jiwa dan Luka-Luka
Banjir bandang ini juga menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 35 warga mengalami luka-luka. Tim BPBD bersama relawan telah melakukan evakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama kepada yang terluka.
Baca Juga:
Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Korban Banjir di Deli Serdang
Tenda Pengungsian dan Bantuan Didirikan
Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD mendirikan dua tenda pengungsian dengan kapasitas masing-masing 50 jiwa. Selain itu, dapur umum juga telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak. Mashuri menyebut bahwa sebagian warga memilih mengungsi ke tempat yang tidak terdampak bencana.
“Kami masih melakukan pendataan untuk memastikan jumlah pasti pengungsi dan kebutuhan mendesak lainnya,” ujarnya.
Peringatan Dini untuk Warga
Mashuri juga mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, untuk meningkatkan kewaspadaan."Jika melihat tanda-tanda bahaya, seperti curah hujan tinggi atau tanah yang mulai retak, segera laporkan ke pihak terkait," pesannya.
Langkah Pemulihan dan Pendataan
Saat ini, BPBD bersama pemerintah daerah dan lembaga terkait terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan merencanakan langkah pemulihan pasca-bencana. Pendataan kerugian material dan kebutuhan warga terdampak masih berlangsung untuk memastikan semua korban mendapatkan bantuan yang diperlukan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah