Pantau - Sebanyak 700 rumah warga di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, terendam banjir yang melanda Desa Keritang, Desa Batu Ampar, dan Kelurahan Selensen. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman, seperti rumah keluarga atau tenda darurat.
Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Budi Setiawan, memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerugian material cukup signifikan. "Sebagian rumah mengalami kerusakan, mulai dari kategori ringan hingga berat," ujar Budi kepada wartawan, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, banjir disebabkan hujan lebat yang mengguyur wilayah perbatasan dengan Provinsi Jambi. Secara rinci, sebanyak 70 rumah terdampak di Kelurahan Selensen, 500 rumah di Desa Batu Ampar, dan 133 rumah di Desa Keritang.
Di Desa Batu Ampar, 18 rumah dilaporkan mengalami kerusakan berat sehingga penghuninya dievakuasi ke posko pengungsian. Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan masyarakat setempat telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi serta distribusi bantuan berupa makanan dan minuman.
“Kami juga melakukan patroli guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Penanganan pascabencana, seperti pembersihan lingkungan dan perbaikan infrastruktur, dilakukan bersama pemerintah daerah,” tambah Budi.
Baca Juga:
3 RT di Pluit Jakut Terdampak Banjir Rob Setinggi Capai 55 Cm
Cuaca Ekstrem Masih Mengancam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan mengguyur Riau hingga Selasa (31/12/2024). Forecaster BMKG, Gita, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor.
“Cuaca ekstrem berpotensi disertai petir dan angin kencang, terutama pada malam hingga dini hari,” kata Gita.
Suhu udara di Riau diperkirakan berkisar antara 23–33 derajat Celsius, dengan kelembapan 60–99 persen. Angin bertiup dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 10–30 km/jam. Sementara itu, tinggi gelombang di perairan Riau diprediksi berada di kisaran 0,5–1,25 meter, yang tergolong rendah.
Meski demikian, nelayan diminta tetap waspada dan memantau peringatan dini cuaca dari BMKG.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
