Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Irma Suryani: Laporan OCCRP Perlu Disikapi Secara Skeptis

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Irma Suryani: Laporan OCCRP Perlu Disikapi Secara Skeptis
Foto: Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago. (foto: Istimewa)

Pantau - Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, mempertanyakan laporan dari OCCRP yang memasukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam nominasi tokoh paling korup tahun 2024.

Menurutnya, laporan seperti itu harus disikapi secara skeptis karena berpotensi menjadi alat propaganda yang merugikan bangsa.

"Sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, saya menyatakan bahwa propaganda asing berbahaya bagi kelangsungan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia," ujar Irma saat dihubungi, Rabu (1/1/2025).

Ia menjelaskan, OCCRP menyusun nominasi tersebut berdasarkan hasil polling tanpa menyertakan bukti atau data konkret mengenai tindak pidana korupsi yang dituduhkan kepada Jokowi.

Baca Juga: Tanggapan Jokowi soal Namanya Masuk Tokoh Dunia Terkorup Versi OCCRP

Irma juga menduga, kedekatan Indonesia dengan China bisa menjadi alasan di balik upaya memojokkan Jokowi di tingkat internasional. 

Ia mempertanyakan mengapa isu lain seperti dominasi Amerika Serikat dalam pengelolaan Freeport tidak disoroti. 

"Kenapa mereka tidak menulis soal sudah berapa lama Amerika kuasai dan kuras Freeport?" tanyanya.

Selain Jokowi, beberapa tokoh lain yang masuk nominasi OCCRP adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani. 

Baca Juga: Bahlil: Saya yang Minta Pilpres 2024 Ditunda, Bukan Jokowi

Namun, OCCRP menetapkan mantan Presiden Suriah Bashar Al-Assad sebagai tokoh paling korup tahun 2024.

Irma menegaskan, masyarakat harus tetap kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh laporan semacam ini. 

"Sebagai bangsa yang kuat, kita harus menjaga persatuan dan tidak terpecah oleh isu-isu yang tidak jelas kebenarannya," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Andreas