Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Makan Bergizi Gratis di Kediri Gunakan Dana Pribadi Prabowo

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Makan Bergizi Gratis di Kediri Gunakan Dana Pribadi Prabowo
Foto: Menu makan bergizi gratis perdana di SDN Kedungbadak 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Pantau - Program makan bergizi gratis mulai berjalan di daerah Kendari, Sulawesi Tenggara. Anggaran makan begizi gratis tersebut saat ini masih menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan dana untuk makan bergizi gratis di wilayah Kendari masih menggunakan sisa dana uji coba yang diberikan Prabowo. Nantinya, setelah dana tersebut habis baru menggunakan APBN dari Badan Gizi Nasional (BGN).

"Yang di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya. Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu," kata Hasan, Senin (6/1/2025).

"Ya setelah itu nanti mereka akan menggunakan yang dari APBN yang dari BGN," lanjutnya.

Baca: Pemerintah Targetkan 20 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis di 2025

Baca juga: Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil di Jakarta Dimulai 9 Januari 2025

Hasan menuturkan pihaknya belum dapat merinci terkait evaluasi hari pertama progam makan bergizi gratis tersebut. Namun, berdasarkan pemantauan hari pertama program tersebut dilaksanakan berjalan baik.

"Saya juga tadi ke dua titik di Bogor, di Tanah Sereal, yang pertama ke SDN Kedung Badak namanya kalau nggak salah. Yang kedua ke SMP PGRI, ini SMP swasta nih. Jadi SMP swasta juga dapat. Jadi nggak hanya sekolah-sekolah negeri, sekolah swasta juga dapat," tutur Hasan.

Selain itu, untuk sistem yang berjalan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gozo (SPPG) berjalan dengan sangat baik serta kebersihan SPPG tempat menyiapkan makanan terus diperhatikan.

"Itu kalau dapurnya tadi sudah sangat bagus. SOP di dapurnya juga oke. Karena begitu masuk sudah dengan SOP menjaga higienis kan, harus ganti alas kaki, harus pakai penutup rambut, harus pakai masker kalau di dapur. Dan di dalam dapurnya kompartemenisasinya sudah tersusun dengan baik. Jadi mana tempat penyimpanan barang, mana tempat mempersiapkan bahan makanan, mana tempat memasak, mana tempat menghidang ke dalam tray, dan mana jalur untuk membawa tray ke mobil distribusi," jelas Hasan.

MBG merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka siap dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

Baca juga: DPR Dorong Partisipasi Masyarakat Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

Baca juga: Hari Ini, Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan Serentak Secara Nasional

Hasan mengatakan hal tersebut merupakan tonggak bersejarah bagi bangsa Indonesia, yang mana untuk pertama kalinya melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Adapun informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), tercatat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah beroperasi. Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo.

Selanjutnya Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.

Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.

Penulis :
Fithrotul Uyun