
Papua - Seorang pria berinisial AL asal Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengirimkan sebuah iPhone untuk anaknya yang berada di Papua. Paket yang seharusnya berisi ponsel pintar tersebut, ternyata berubah menjadi minuman teh kotak saat tiba di tujuan.
Kejadian ini bermula ketika pria tersebut mengirimkan iPhone tipe XR berwarna hitam melalui PT Pos Cabang Palopo pada Senin (30/12/2024) lalu. Kemudian dimintai untuk jasa pengiriman sebesar Rp370.000.
"Korban berangkat ke kantor jasa pengiriman barang untuk mengirimkan HP dengan membayar Rp 370.000 sebagai ongkos kirim," kata Kasi Humas Polres Palpop AKP Supriadi, Jumat (17/1/2025).
Dua pekan kemudian, paket tiba di Kabupaten Asmat, Papua. Sang anak, berinisial ED dan ibunya mengambil paket itu di kantor jasa pengiriman pada Senin (13/1). Petugas mengatakan bahwa paket sudah lama tiba, namun tak diambil karena kesulitan menghubungi penerima.
"ED didampingi ibunya saat itu diperlihatkan oleh salah seorang petugas di kantor perusahaan tersebut dan menurut pihak perusahaan, barang kirimannya telah (lama) tiba, namun tidak bisa dihubungi karena tidak ada nomor HP yang tertera pada kardus pengiriman," ujar Supriadi.
ED dibantu petugas jasa pengiriman, membuka paket tersebut untuk memastikan isinya. Namun, betapa terkejutnya ketika mendapati bahwa kardus yang seharusnya berisi iPhone ternyata berisi minuman teh kotak.
"Melihat barang tersebut, anak korban meminta agar kardus dibuka dan dibantu oleh petugas. Setelah dibuka, paket itu hanya berisi satu buah teh kotak," jelasnya.
Mendapati kabar tersebut, sang ayah langsung melaporkan PT Pos Cabang Palopo ke Polres Palopo pada hari yang sama. Diketahui kerugian korban ditaksir mencapai Rp 3.400.000.
Baca juga: Dirut Pos Indonesia Sebut AI Kunci Peningkatan Produktivitas
Sementara itu, pihak PT Pos Indonesia menyampaikan telah melakukan investigasi atas kejadian tersebut. Namun laporan korban janggal karena dibuat terlalu cepat tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke PT Pos Biro Palopo.
"Ini cepat sekali pelaporannya. Kok tiba-tiba lapor polisi, kan aneh itu, tanpa ada konfirmasi ke kami terlebih dahulu. Ini tidak bijak juga ya menurut kami," kata Kepala Cabang PT Pos Indonesia Biro Palopo, Ardiansyah Harman, Sabtu (18/1/2025).
Ardiansyah menegaskan bahwa jika terbukti ada kesalahan dari pihaknya, maka mereka akan bertanggung jawab dan memastikan untuk menyelesaikan masalah dengan tepat.
"Jadi kami kalau hilang ya, ataupun rusak kami investigasi rusaknya di mana. Setelah itu kami ajukan klaim. Cuma ini kan beda kasusnya, tapi penanganannya sama seperti itu," tandasnya.
- Penulis :
- Laury Kaniasti