HOME  ⁄  News

Komisi X Khawatirkan Independensi Kampus Terkait Wacana Pengelolaan Tambang

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Komisi X Khawatirkan Independensi Kampus Terkait Wacana Pengelolaan Tambang
Foto: Ilustrasi kegiatan pertambangan. (foto: iStock)

Pantau - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian menyatakan kekhawatirannya terhadap wacana pemberian hak pengelolaan tambang mineral logam kepada perguruan tinggi melalui RUU Minerba

Ia mengingatkan, perguruan tinggi seharusnya tetap berfungsi sebagai institusi independen untuk mencetak cendekiawan.

"Wacana ini harus benar-benar dipikirkan dan dikaji dengan baik. Kampus sebagai institusi independen untuk mencetak cendekia bangsa dan generasi unggul jangan sampai terkooptasi," ujar Lalu saat dihubungi pada Minggu (26/1/2025).

Lalu menambahkan, independensi kampus tidak boleh terganggu oleh kepentingan tertentu. 

"Maksud saya jangan sampai terkooptasi oleh kepentingan segelintir orang," tegasnya.

Baca Juga: DPR Kebut RUU Minerba: Kampus Bisa Dapat Konsesi Tambang, Peluang atau Polemik?

Meskipun demikian, Lalu tidak sepenuhnya menolak ide tersebut. Ia menilai, jika hak pengelolaan tambang itu memiliki tujuan yang jelas dan didukung dengan persiapan sumber daya manusia (SDM) yang tepat, maka hal itu bisa saja dipertimbangkan.

Menurutnya, Komisi X sempat membahas wacana tersebut dalam rapat kerja bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Namun hingga kini, belum ada respons atau konsep yang jelas dari pemerintah terkait usulan tersebut.

"Kalau pun jadi, maka tentunya pengawasan kami akan lebih ditingkatkan. Tapi sampai hari ini kami di Komisi X belum menerima konsep yang jelas terhadap wacana ini," ujarnya.

Politisi PKB itu juga tidak keberatan jika tujuan pengelolaan tambang oleh kampus adalah untuk mendukung operasional perguruan tinggi, terutama jika dampaknya dapat meringankan beban biaya kuliah. 

"Kalau kampus mengelola tambang untuk kepentingan operasional kampus, sehingga berkonsekuensi terhadap biaya kuliah menjadi gratis sih enggak masalah," tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas