
Pantau - Sejumlah anggota TNI terlibat bentrok dengan ormas PKN yang dipicu peneguran saat tiga pemuda menggeber motor di Durin Simbelang, Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Permasalahan tersebut saat ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy Yudha mengatakan saat ini permasalahan tersebut telah diselesaikan secara damai.
"Kodam I/BB juga telah melakukan mediasi dengan warga serta ormas PKN untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai," kata Doddy, Kamis (30/1/2025).
Doddy menyebutkan mediasi tersebut dilakukan untuk mencegah permasalahan tersebut menjadi meluas sehingga diselesaikan secara damai.
"Kami telah menggelar apel luar biasa bagi seluruh personel Resimen Arhanud 2/SSM guna mencegah tindakan balasan dan memastikan insiden ini tidak berkembang lebih luas," ujar Doddy.
Baca: 19 Orang Diamankan terkait Kasus Bentrok 2 Ormas di Blora, Berakhir Damai
Doddy menjelaskan peristiwa tersebut terjadi ketika Praka Darma Saputra Lubis personel Resimen Arhanud 2/SSM bertemu tiga pemuda yang menggeber motornya di samping Praka DS.
"(Praka DS) berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot brong dan menggeber-geber motornya di samping Praka DS," jelas. Doddy.
Kemudian, Praka DS merasa tak terima pun mengikuti pemuda tersebut hingga ke warung yang diduga menjadi tempat berkumpul. Praka DS pun menegur hingga terjadi cekcok dan Praka DS dikeroyok.
"Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi ketiga pemuda tersebut. Lalu, pemuda itu bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka DS," ucap Doddy.
Baca juga: Bentrok Ormas PP dan GRIB Jaya di Blora, 4 Kendaraan Rusak
Setelah kejadian pengeroyokan tersebut, Praka DS meminta bantuan pada teman-temannya melalui pesan WhatsApp. Rekan Praka DS pun tiba di lokasi untuk mencari pemuda yang mengeroyok namun ditemukan barang bukti mencurigakan sehingga memicu ketegangan yang berujung pengerusakan warung dan sejumlah kendaraan.
"Sejumlah anggota Menarhanud 2/SSM mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan. Ketika berada di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya mereka, para anggota justru menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik. Penemuan ini memicu ketegangan lebih lanjut yang berujung pada pengerusakan warung serta satu mobil dan tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba," tutur Doddy.
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu (29/1) di Jalan GKP Dusun Lau Galunggung sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam peristiwa tersebut, Praka DS dipukul menggunakan kayu pada bagian wajah dan punggung. Lalu, Praka DS melarikan diri ke arah kebun sawit untuk bersembunyi setelah merasa kalah.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun