
Pantau - Tekanan ekonomi global berdampak langsung pada berbagai sektor usaha nasional. Industri, manufaktur, perhotelan, hingga pengolahan makanan kini memasuki masa kelesuan. Hal ini disampaikan Ketua KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam acara Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta yang digelar di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki (TIM).
"Roda perekonomian kita terguncang. Daya beli masyarakat turun tajam. Di sisi lain, pelaku usaha dibebani dengan pajak tambahan, fluktuasi global, dan akses perbankan yang makin sulit," kata Diana dalam pidatonya, Kamis (12/6/2025).
Ia mengingatkan bahwa jika kondisi ini dibiarkan, dunia usaha bukan hanya terpukul tetapi bisa benar-benar tumbang.
"Pengusaha kini bukan lagi sekadar terpapar. Mereka bisa terkapar. Investor asing pun sudah banyak yang bunding, bukan untung yang datang, malah buntung. Mau bertahan pun susah, apalagi berkembang," tambahnya.
Namun, di tengah tantangan tersebut, ia menilai ini justru menjadi momen penting bagi pengusaha pribumi untuk tampil sebagai solusi.
"Saya percaya, ini waktunya pengusaha lokal, khususnya yang tergabung dalam HIPPI, untuk unjuk gigi. Bukan cuma punya modal, tapi juga punya nyali, daya tahan, dan semangat juang tinggi," tegasnya.
Diana menyebut bahwa para pelaku usaha di ruangan itu bukan sekadar pelaku bisnis, tetapi pejuang ekonomi bangsa.
“Kita semua di sini adalah petarung-petarung bisnis yang punya hati dan jiwa nasionalis. Setuju nggak, kalau kita sama-sama majukan bangsa dan sejahterakan rakyat Indonesia?” tuturnya.
Acara ini kata Diana, menjadi ajang konsolidasi sekaligus motivasi bagi pengusaha lokal untuk terus bertahan, berinovasi, dan menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
"Terima kasih kepada HIPPI DKI Jakarta atas inisiatif luar biasa ini. Forum seperti ini penting untuk menguatkan jejaring, semangat, dan strategi bersama," tutup Diana.
- Penulis :
- Sofian Faiq