Pantau Flash
HOME  ⁄  News

India Protes Keras Kebijakan Baru AS soal Visa H1B, Sebut Berisiko Timbulkan Dampak Kemanusiaan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

India Protes Keras Kebijakan Baru AS soal Visa H1B, Sebut Berisiko Timbulkan Dampak Kemanusiaan
Foto: (Sumber: Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri konferensi pers bersama di Gedung Putih di Washington D.C., Amerika Serikat, pada 13 Februari 2025. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong)

Pantau - Pemerintah India menyampaikan protes keras terhadap kebijakan terbaru pemerintah Amerika Serikat yang menaikkan biaya visa H1B menjadi 100.000 dolar AS per tahun, menyebut langkah ini berpotensi menimbulkan konsekuensi kemanusiaan.

Reaksi resmi ini disampaikan pada Sabtu, 20 September 2025, menyusul penandatanganan aturan baru oleh Presiden AS Donald Trump sehari sebelumnya.

Aturan tersebut mewajibkan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat untuk membayar biaya tahunan sebesar 100.000 dolar AS untuk setiap pekerja asing berketerampilan tinggi yang memegang visa H1B.

Pemerintah AS juga menetapkan bahwa pemegang visa H1B tidak akan diizinkan memasuki wilayah AS kecuali jika biaya tersebut telah dilunasi.

India Nilai Kebijakan AS Berdampak pada Keluarga Pekerja

Pemerintah India menilai kebijakan ini akan sangat memengaruhi warga negaranya yang bekerja di sektor teknologi dan profesional di Amerika Serikat, mayoritas di antaranya adalah pemegang visa H1B.

Kementerian Luar Negeri India mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan kekhawatiran terhadap dampak sosial dari kebijakan ini.

"Langkah ini kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan melalui gangguan yang ditimbulkan pada keluarga-keluarga. Pemerintah berharap gangguan ini dapat ditangani dengan baik oleh pihak berwenang AS," demikian isi pernyataan tertulis tersebut.

Visa H1B selama ini menjadi jalur utama bagi ribuan profesional India untuk bekerja di perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat, terutama di sektor teknologi informasi dan rekayasa perangkat lunak.

Dengan tingginya beban biaya baru yang dikenakan kepada perusahaan, banyak pihak khawatir langkah ini akan mengurangi peluang kerja bagi pekerja asing dan menyebabkan ketidakpastian bagi keluarga mereka.

Penulis :
Ahmad Yusuf