
Pantau - Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, menilai bahwa pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan konsistensi Indonesia terhadap prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Menurutnya, penyampaian Presiden tersebut menunjukkan posisi Indonesia yang tetap berpijak pada diplomasi damai dan kepemimpinan global yang berimbang.
DPR Siap Kawal Diplomasi Presiden di Forum Internasional
Amelia menyatakan bahwa DPR RI akan terus mendukung dan mengawal agenda diplomasi Presiden Prabowo, terutama melalui berbagai instrumen kelembagaan seperti:
- Kerja sama antarparlemen
- Diplomasi parlementer di forum internasional
- Penguatan solidaritas dengan parlemen negara-negara sahabat
Presiden Prabowo, lanjut Amelia, berhasil mengokohkan semangat multilateralisme yang adil dan inklusif, serta memperlihatkan komitmen nyata Indonesia terhadap keberadaan PBB sebagai lembaga internasional.
Ia menilai bahwa Presiden meyakinkan dunia bahwa PBB tetap penting sebagai instrumen untuk menjaga perdamaian dan keadilan global.
"Komitmen Indonesia kepada PBB tidak pernah surut. Bahkan, Indonesia siap menambah kontribusi pasukan perdamaian bila dibutuhkan," ujarnya.
Seruan untuk Palestina dan Persatuan Kemanusiaan
Amelia juga menyoroti sikap Presiden Prabowo yang dengan tegas menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam forum internasional tertinggi tersebut.
Baginya, keberpihakan kepada Palestina bukan hanya soal geopolitik, tetapi juga panggilan nurani kemanusiaan.
"Hal ini bukan sekadar isu politik, tetapi panggilan nurani sebagai sesama keturunan Ibrahim yang bagian dari satu keluarga besar umat manusia," ungkapnya.
Dalam pidatonya di Markas Besar PBB, Presiden Prabowo mengajak seluruh pemimpin dunia untuk menjaga persatuan umat manusia di tengah perbedaan bangsa, ras, dan agama.
Prabowo menyampaikan bahwa pada dasarnya seluruh umat manusia adalah satu keluarga besar yang memiliki hak asasi yang sama.
"Kita berbeda dalam ras, agama, dan kebangsaan. Namun, hari ini kita tetap bersatu sebagai satu keluarga umat manusia," ucap Presiden dalam forum tersebut.
Pidato ini mendapat apresiasi luas sebagai bentuk diplomasi moral yang menempatkan Indonesia sebagai bangsa yang aktif menjaga perdamaian dan martabat kemanusiaan di tengah dinamika global.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan