Pantau Flash
HOME  ⁄  News

PM China Li Qiang Dukung Reformasi PBB dan Tegaskan Komitmen terhadap Tata Kelola Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

PM China Li Qiang Dukung Reformasi PBB dan Tegaskan Komitmen terhadap Tata Kelola Global
Foto: (Sumber: Perdana Menteri China Li Qiang (kanan) bertemu dengan Annalena Baerbock (kiri), presiden sesi 80th Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), di New York, 24 September 2025. ANTARA/Xinhua/Zhai Jianlan.)

Pantau - Perdana Menteri China, Li Qiang, menyatakan bahwa China mendukung reformasi PBB agar menjadi organisasi yang lebih efektif dan pragmatis guna meningkatkan kualitas dan kinerja global.

China Dorong Penguatan Peran PBB dalam Dunia yang Berubah

Pernyataan ini disampaikan Li Qiang dalam pertemuannya dengan Annalena Baerbock, Presiden Sesi ke-80 Majelis Umum PBB (UNGA), di sela debat umum UNGA pada 24 September 2025.

Li menegaskan bahwa China memiliki komitmen teguh dalam menjunjung tinggi otoritas dan peran sentral PBB, terutama di tengah kondisi dunia yang penuh gejolak dan ketidakpastian.

Menurutnya, dalam situasi global yang semakin tidak stabil, peran PBB justru menjadi semakin penting.

Li menjelaskan bahwa Presiden Xi Jinping baru-baru ini meluncurkan Inisiatif Tata Kelola Global atau Global Governance Initiative, yang bertujuan untuk:

  • Mendukung PBB dalam mengelola urusan global
  • Mendorong kerja sama internasional
  • Menjawab tantangan zaman melalui mekanisme multilateral

China menyatakan siap meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan PBB serta semua pihak demi implementasi inisiatif tersebut.

Li juga menekankan pentingnya membangun sistem tata kelola global yang adil dan setara, demi terbentuknya komunitas dengan masa depan bersama bagi seluruh umat manusia.

Tiga Pilar PBB dan Isu Global Baru Jadi Perhatian Utama

Dalam pertemuan tersebut, Li menyerukan agar PBB mendorong kemajuan yang seimbang dalam tiga pilar utama organisasi:

  • Perdamaian
  • Pembangunan
  • Hak asasi manusia

Ia juga meminta agar PBB memberikan perhatian lebih pada agenda pembangunan global.

Selain itu, Li menyarankan agar PBB memperkuat perannya dalam mengatur isu-isu yang sedang berkembang, seperti:

  • Kecerdasan buatan (AI)
  • Dunia maya
  • Kawasan kutub
  • Luar angkasa

Li menegaskan bahwa dalam mengelola isu-isu ini, PBB harus mempertimbangkan usulan dan kepentingan sah dari negara-negara berkembang.

Li juga menegaskan kembali bahwa masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan nasional China.

Ia menyatakan harapannya bahwa Baerbock dan PBB akan tetap menjunjung prinsip Satu China.

Baerbock: China Mitra Penting PBB, Prinsip Satu China Tetap Dipegang

Dalam tanggapannya, Annalena Baerbock mengakui bahwa China telah lama menjadi pendukung kuat PBB dan memainkan peran penting dalam pembangunan serta penanganan tantangan global.

Ia menyatakan bahwa empat inisiatif global dari Presiden Xi Jinping selaras dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB.

Baerbock juga menyatakan keinginan untuk memperkuat kerja sama dengan China dalam mendukung tema UNGA ke-80, yaitu: "Bersama lebih baik: 80 tahun dan seterusnya untuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia."

Ia menegaskan bahwa sesi ke-80 Majelis Umum PBB akan tetap berpegang pada prinsip Satu China, sebagaimana ditegaskan dalam Resolusi UNGA 2758.

Penulis :
Aditya Yohan