Pantau Flash
HOME  ⁄  News

PBB Peringatkan Dampak Menghancurkan Serangan Udara Israel di Gaza, Ribuan Warga Sipil Terpaksa Mengungsi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PBB Peringatkan Dampak Menghancurkan Serangan Udara Israel di Gaza, Ribuan Warga Sipil Terpaksa Mengungsi
Foto: (Sumber: Asap mengepul di Kota Gaza seetlah serangan udara Israel pada 12 September 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad))

Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa intensifikasi serangan udara oleh pasukan Israel di Jalur Gaza dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi warga sipil.

Serangan udara dilaporkan terjadi dengan frekuensi tinggi, rata-rata satu serangan setiap delapan hingga sembilan menit dalam 24 jam terakhir.

Juru Bicara PBB, Stéphane Dujarric, mengutip data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), menyatakan bahwa operasi militer Israel mengalami peningkatan drastis dalam kurun waktu sehari terakhir.

Peningkatan ini berdampak langsung terhadap penduduk sipil, terutama di wilayah Gaza Utara yang menjadi salah satu titik serangan paling berat.

Ribuan Warga Mengungsi, Bantuan Terbatas

Sekitar 16.500 orang terpaksa mengungsi dari Gaza Utara menuju Gaza Selatan hanya dalam satu hari, terutama pada Kamis.

Petugas bantuan kemanusiaan tetap berada di jalur pengungsian untuk memberikan pertolongan pertama, dukungan psikososial, rujukan ke layanan khusus jika diperlukan, serta informasi penting tentang risiko bahan peledak yang tersebar di wilayah tersebut.

Dujarric menegaskan bahwa tantangan di lapangan semakin berat, seiring terus memburuknya kondisi keamanan.

Meskipun situasi di Kota Gaza sangat tidak aman, ratusan ribu warga sipil tetap memilih bertahan.

Mereka sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan karena sebagian besar layanan publik seperti rumah sakit, pasokan air, dan tempat perlindungan telah ditutup atau dipindahkan.

Namun, akses bantuan kemanusiaan masih terhambat oleh pembatasan dari otoritas Israel.

Dari total 15 upaya koordinasi untuk mengirimkan bantuan ke berbagai wilayah Gaza pada Kamis, hanya tujuh yang berhasil difasilitasi sepenuhnya.

PBB Desak Akses Bantuan Diperluas

PBB mendesak pemerintah Israel untuk memfasilitasi penuh semua operasi kemanusiaan tanpa hambatan.

Lembaga dunia ini juga menyerukan agar pergerakan bantuan kemanusiaan, baik masuk maupun melintasi Jalur Gaza, tidak dibatasi agar bantuan bisa segera sampai ke warga yang membutuhkan.

Situasi tidak hanya memburuk di Gaza.

Di wilayah Tepi Barat yang diduduki, lebih dari 3.000 warga Palestina telah mengungsi sejak Oktober 2023.

Setengah dari jumlah pengungsi tersebut merupakan anak-anak.

Pengungsian ini terjadi akibat meningkatnya serangan dari pemukim ilegal serta pembatasan akses yang diberlakukan oleh otoritas Israel.

PBB kembali menekankan bahwa perlindungan terhadap warga sipil adalah kewajiban hukum internasional yang tidak dapat dinegosiasikan.

Penulis :
Ahmad Yusuf