Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Korban Pembegalan Asal Badui Pulang Jalan Kaki Tiga Hari, Tokoh Adat Kutuk Tindakan Kriminal

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Korban Pembegalan Asal Badui Pulang Jalan Kaki Tiga Hari, Tokoh Adat Kutuk Tindakan Kriminal
Foto: (Sumber: Tokoh adat menyambut Repan (kanan kedua) warga Badui Dalam korban kejahatan pembegalan di kawasan Rawasari Cempaka Putih Jakarta Pusat, Minggu (26/10) kembali ke kampung halamannya. ANTARA/HO-Sekdes Kanekes )

Pantau - Repan (16), warga Badui Dalam yang menjadi korban pembegalan di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, telah tiba kembali di kampung halamannya di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, setelah berjalan kaki selama tiga hari dari Jakarta.

Penyambutan oleh Tokoh Adat dan Seruan Penegakan Hukum

Kepulangan Repan disambut oleh tokoh adat Badui, antara lain Jaro Tangtu, Jaro Adat (Jaro Alis), Jaro Pemerintahan (Jaro Oom), keluarga, serta masyarakat Badui Dalam dan Badui Luar.

Sekretaris Desa Kanekes, Medi, menyatakan rasa syukur atas kepulangan Repan dalam kondisi selamat dan telah pulih dari luka yang dideritanya.

"Ia telah berkumpul kembali dengan keluarganya dan kami sangat bersyukur atas kesembuhannya," ungkap Medi.

Jaro Oom juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan dan pengobatan Repan.

Ia menyerukan agar pelaku pembegalan segera menyerahkan diri kepada kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.

Tokoh adat Badui mengutuk keras tindakan kriminal tersebut dan menegaskan pentingnya penegakan supremasi hukum.

Kronologi Pembegalan dan Proses Penyelidikan

Repan menjadi korban pembegalan saat menjajakan madu keliling di Jakarta.

Ia diserang oleh empat pelaku dan mengalami luka sabetan senjata tajam jenis celurit di tangan kiri.

Akibat peristiwa tersebut, Repan kehilangan uang sebesar Rp3 juta dan 10 botol madu dagangannya.

Korban diselamatkan oleh seorang warga Jakarta yang membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Setelah sembuh, Repan memilih berjalan kaki pulang dari Jakarta ke permukiman Badui dalam rentang waktu Jumat hingga Minggu.

Pihak desa menyampaikan terima kasih kepada warga yang menolong, kepolisian, serta Pemerintah Provinsi Banten atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini telah dimulai.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penelusuran bukti di lokasi kejadian.

Hingga saat ini, pelaku masih dalam pengejaran dan kepolisian berkomitmen untuk menangkap para pelaku pembegalan tersebut.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Gerry Eka