
Pantau.com - Kegagalan tunggal putra bulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie yang tersingkir di babak awal Indonesia Open 2018 menuai kritikan dari legenda bulutangkis tunggal putra, Taufik Hidayat.
Melalui media sosial Instagramnya, Taufik mengupload video dengan menyinggung PBSI untuk segera mengganti pelatih tunggal pelatnas saat ini Hendra Saputra. Hal itu di ungkapkan peraih medali emas olimpiade ini usai kekalahan Jonathan dari Viktor Axelsen (Denmark) dan Anthony yang tunduk dari Kento Momota (Jepang) di babak pertama.
Baca juga: Pencak Silat Targetkan 8 Emas di Asian Games 2018
Kritikan taufik ini mendapat tanggapan dari Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI. Susi mengatakan kegagalan tunggal putra di ajang Indoneia Open tidak lepas dari ketatnya persaingan antar pemain belakangan ini.
"Ya biasalah ya, kalau kami kalah, pasti selalu muncul kritik. Namun, cobalah untuk lebih bijaklah melihatnya. Kita harus lihat dulu, para pemain kalah lawan siapa, karena apa kalahnya," ujar Susy Susanti di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. Kamis, (12/7/2018).
Susi menambahkan hasil drawing yang kurang beruntung, juga turut menjadi faktor kegagalan anak asuhnya.
"Dari seeding kemarin di (Indonesia Open) memang para pemain kita kurang beruntung. Khususnya Jonatan Christie dan Anthony yang pada babak pertama langusng ketemu Kento Momota dan Viktor Axelsen, yang akhirna mereka lolos ke final dan juara," ujarnya.
Baca juga: PB PASI Tak Ingin 'The Flash' Zohri Dibebani Usai Menang di Kejuaraan Dunia
Namun Susi tetap memberikan apresiasinya, para pemain bisa mensejajarkan diri dengan para pemain dunia lainya. peraih medali emas olimpiade 1992 ini mengaku PBSI terus mempersiapkan para atletnya, khususnya nomor tunggal agar mampu lebih bersaing di tingkat dunia.
"Untuk tunggal memang PBSI sendiri sedang mempersiapkan mereka agar bisa matang, mungkin 3 atau 4 tahun kedepan. Kalau untuk tunggal putra bisa lebih cepat, tepatnya saat olimpiade Tokyo 2020 nanti. Untuk saat ini setidaknya mereka bisa sejajar dengan pemain-pemain negara lain," tuntasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi