billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Indra Sjafri, Sang 'Kryptonite' bagi Thailand

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Indra Sjafri, Sang 'Kryptonite' bagi Thailand
Pantau - Pelatih timnas Indonesia, Indra Sjafri ternyata memiliki catatan apik kala menukangi timnas Garuda jika berhadapan dengan Thailand.

Dengan kemenangan Indonesia atas Thailand di laga final SEA Games 2023 pada Selasa (16/5/2023) malam tadi. Indra Sjafri memiliki catatan enam kemenangan dari sembilan pertemuan dengan tim Gajah Putih tersebut.

Sosok Indra Sjafri seakan-akan menjadi sebuah 'kryptonite' (batu hijau yang bisa menghilangkan kekuatan Superman) bagi timnas Thailand.

Piala AFF U-19 2013 menjadi pertemuan perdana Indra Sjafri dengan Thailand. Kala itu, Timnas Indonesia U-19 sukses menaklukan Thailand dengan skor 3-0 di fase grup melalui hattrick Evan Dimas.

Indra Sjafri kembali bertemu dengan Thailand di Piala AFF U-19 2007, namun kali ini harus menelan kekalahan 2-3 melalui babak adu penalti.

Selanjutnya, Indra Sjafri berhasil membalaskan dendamnya atas Thailand saat timnas Indonesia U-19 meraih kemenangan 3-0 dalam laga uji coba.

Sementara, di Piala AFF U-19 2018, Indra Sjafri bertemu dengan Thailand sebanyak dua kali. Pertemuan pertama timnas Indonesia U-19 harus menyerah 1-2 dari Thailand di fase grup, tetapi berhasil meraih kemenangan 2-1 dalam perebutan tempat ketiga.

Usai menukangi Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri pun dipercaya untuk melatih Timnas U-22 di Piala AFF U-22 2019. Ia kembali bertemu dengan Thailand dan berhasil meraih kemenangan 2-1.

Namun, Thailand berhasil membalaskan dendamnya saat bertemu Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2019. Kala itu, Timnas Indonesia U-23 dibuat tak berdaya dan harus menyerah 0-4.

Tak membutuhkan waktu lama untuk Indra Sjafri membalaskan kekalahan dari Thailand. Ia sukses membungkam Thailand dengan skor 2-0 di SEA Games 2019 silam.

Terakhir, Indra Sjafri membawa Indonesia menaklukkan Thailand 5-2 dan menuntaskan penantian selama 32 tahun sejak medali emas terakhir diboyong pada tahun 1991 silam.
Penulis :
Aditya Andreas