
Pantau.com - Sekjen PSSI, Ratu Tisha angkat bicara terkait kabar larangan Fakhri Husaini untuk menghadiri acara talk show Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa. Saat itu Fakhri Husaini pun memutuskan untuk datang ke tersebut.
Larangan dari PSSI itu memang menimbulkan polemik dari banyak pihak pecinta sepak bola Indonesia. Hal itu dikarenakan pembahasan pada acara tersebut lebih kepada isu dugaan pengaturan skor yang terjadi di persepakbolaan Tanah Air.
Bahkan seperti diketahui bahwa dalam acara itu juga tidak ada petinggi dari PSSI dan hanya diwakili oleh anggota eksekutif (exco) PSSI yaitu Gusti Randa bersama Refriyal.
Baca juga: Dihantam Badai Pengaturan Skor, Ini Langkah PSSI
Diduga larangan PSSI kepada Fakhri Husaini dilandasi rasa khawatir adanya pembantaian kepada federasi dalam acara tersebut. Dan Ratu Tisha mengatakan bahwa ia tidak akan berbicara mengenai hal itu.
"Sebagai keluarga, PSSI tidak mau mengomentari apa yang keluarga PSSI komentari di media," ujar Tisha saat di temui di Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Desember 2018.
"Karena layaknya keluarga, pembicaraan melalui apa pun itu bisa terjadi salah paham dan macam-macam. Pelatih, anggota, pemain, itu adalah keluarga PSSI. Saya tidak bisa bicara banyak tentang hal itu," tambahnya.
Baca juga: Mantan Manajer Persibara Tolak Panggilan PSSI, Ini Alasannya
Seperti diketahui bahwa Fakhri Husaini sebelumnya mengaku ada tiga orang dari PSSI yang meneleponnya dan meminta untuk tidak menghadairi acara tersebut. Dan salah satunya adalah Sekertaris Jendra PSSI Ratu Tisha. Meski begitu ia memutuskan untuk tetap datang.
Bahkan Fakhri Husaini sendiri pun mengatakan dan bertanya-tanya sebenarnya apa alasan dari PSSI melarang dirinya untuk datang ke acara tersebut. Bahkan seperti diketahui ia sudah tidak lagi menjabat sebagai pelatih timnas U-16 Indonesia.
"Saya juga bukan bagian dari PSSI lagi karena kontrak saya sudah habis dan selesai. Siapapun yang hubungi saya tidak ada kaitannya dengan PSSI," kata Fahkri saat dihubungi pewarta beberapa saat lalu.
- Penulis :
- Widji Ananta