Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Kemenpora Bersama NPC Buka SKO Khusus Disabilitas

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Kemenpora Bersama NPC Buka SKO Khusus Disabilitas

Pantau.com National Paralympic Committee (NPC) Indonesia bekerja sama
dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera membuka sekolah
khusus olaraga (SKO) untuk penyandang disabilitas usia pelajar di Kota Solo. SKO
ini nantinya diharapkan bisa menjadi tempat regenerasi atlet-atlet paragames.



“SKO dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora) itu,
mulai dibuka ajaran baru untuk tingkat SMP dan SMA, pada Juli 2018,” kata salah
seorang penggagas SKO Disabilitas Rima Ferdianto di Solo, Rabu.

Baca Juga: Menpora Janjikan Bonus untuk Juara Dunia Panjat Tebing



Menurut Rima, Kemenpora bersama NPC telah merencanakan
sekolah tersebut sejak 2017 usai ASEAN Paragames Malaysia di mana Indonesia
berhasil menjadi juara umum.



Rombongan atlet NPC Indonesia, kata Rima, ketika itu
diterima di Istana Merdeka oleh Presiden Joko Widodo, dan meminta agar
dibuatkan sekolah olahraga seperti Ragunan khusus disabilitas. Presiden
langsung memberikan respon, dan NPC langsung dihubungi oleh Menpora.



“Kami pada pembukaan SKO angkatan pertama hanya menerima 38
siswa saja baik untuk usia SMP dan SMA dari seluruh Indonesia," kata Rima.



Menurut dia, ke-38 siswa SKO itu rencananya dari cabang
olahraga atletik, renang, bulu tangkis, dan tenis meja. Para siswa selama
menjalani pendidikan SKO semua biaya ditanggung oleh pemerintah. "Dari 38
siswa nanti, terdiri atas sebanyak 12 atlet di cabang atletik, 12 atlet renang,
dan lainnya bulu tangkis dan tenis meja masing-masing delapan atlet,"
katanya.



Namun, kata dia, selama belum ada ruang sekolah dan
fasilitas olahraga sendiri, siswa akan diikutikan atau dititipkan ke
sekolah-sekolah reguler di Solo.



Menyinggung soal seleksi siswa yang masuk SKO, Rima
menjelaskan kriterianya masih menunggu keputusan dari Kemenpora. Seluruh siswa
yang diterima di SKO tentunya mereka yang memiliki prestasi di bidang olahraga.



Menuut Rima, seperti siswa paling tidak memiliki pretasi
tingkat nasional seperti Pekan Paralimpiade Nasional atau Pekan Paralimpik
Indonesia (Peparnas). Atlet berprestasi biasa jika pulang ke daerah akan
menurun, sehingga mereka perlu wadah seperti SKO. Kendati demikian, pemerintah
menyiapkan asrama di Yayasan Insan Sembada Solo untuk menampung sementara siswa
SKO. Mereka melakukan kegiatan sekolah umum inklusi untuk mendapatkan pelajaran
nonolahraga akan dititipkan ke sekolah-sekolah.



Pelajaran
olahraga, disiapkan beberapa lokasi untuk latihan, seperti di Stadion Manahan
dan Stadion Sriwedari," kata Rima.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta