
Pantau - Sejumlah perusahaan atau pabrikan otomotif di Jepang kesandung skandal sertifikasi keamanan. Pemerintah Jepang mengungkapkan sejumlah merek yang diduga melakukan kecurangan saat pengujian.
Melansir dari kantor berita Kyodo News, Kamis (6/6/2024), sedikitnya ada 6,2 juta kendaraan yang terlibat atas pelanggaran ini. Produk itu akumulasi dari lima pabrikan raksasa seperti Toyota, Honda, Suzuki, Mazda, dan Yamaha.
Kementerian Transportasi Jepang langsung menginstruksikan kelima perusahaan tersebut untuk menghentikan pengiriman sementara.
Pelanggaran atau skandal ini terkait permohonan sertifikasi, yang diawali oleh skandal uji keselamatan anak perusahaan
Daihatsu sebelumnya pada Desember 2023 mengakui telah memanipulasi uji tabrak sejak 1989 dan menghentikan semua operasi pabrik.
Kementerian menegaskan hasil temuan terbaru ditemukan praktik sertifikasi yang tidak benar dalam proses yang dilakukan pada tiga model saat ini dan empat model sebelumnya di Toyota.
Dikabarkan melibatkan data yang tidak memadai dalam pengujian perlindungan pejalan kaki dan penumpang untuk tiga model Toyota (Corolla Fielder/ Axio dan Yaris Cross) serta kesalahan dalam pengujian tabrak dan metode pengujian lainnya untuk empat model yang sudah tidak diproduksi lagi (Crown, Isis, Sienta, dan RX).
Toyota dalam keterangan resminya mengatakan akan menangguhkan pengiriman untuk Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross.
Ketua dewan direksi Toyota Akio Toyoda meminta maaf kepada seluruh konsumen, namun menekankan bahwa kendaraan yang dijual telah "melewati standar uji kualitas" dan tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan. Konsumen pun diminta tidak perlu khawatir dalam berkendara.
"Isu ini melibatkan dua perusahaan, Toyota Motor Corporation dan Toyota Motor East Japan. Sebagai orang yang bertanggung jawab untuk Toyota Group, saya ingin meminta maaf untuk konsumen, penggemar otomotif, dan seluruh pemangku kepentingan terkait isu ini yang melibatkan Hino, Daihatsu, dan Toyota Industries Corporation. Saya betul-betul meminta maaf," kata Chairman Toyota Akio Toyoda dalam konferensi pers, Senin (3/6).
- Penulis :
- Sofian Faiq