
Pantau - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengklarifikasi bahwa kelangkaan BBM di beberapa SPBU Shell bukan kesalahan pemerintah. Ia menyebut masalah terhadap teknis di internal.
"Untuk Shell, tidak ada masalah. Mungkin ada kendala teknis di mereka," kata Bahlil seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2/2025).
Pemerintah, lanjutnya, telah memberikan izin impor sesuai permintaan SPBU, dan jika terjadi kelangkaan, itu lebih kepada masalah internal perusahaan.
"Izin impor sudah diberikan dan selesai,'' tegasnya
Baca juga: Wamen ESDM Buka Suara soal Stok BBM di SPBU Swasta Kosong
Bahlil menegaskan, pihaknya hanya mengatur stok BBM di SPBU Pertamina, sementara untuk SPBU swasta, pengaturan stok adalah tanggung jawab masing-masing perusahaan.
"Sampai saat ini, stok BBM di SPBU Pertamina aman dan cukup," tuturnya.
Ia juga memastikan tidak ada lonjakan konsumsi yang mempengaruhi ketersediaan BBM di masyarakat.
Baca juga: Stok BBM di SPBU Shell Langka, Ada Apa?
"Bagi kami, semuanya sudah clear. Konsumsi masyarakat tidak terganggu, meskipun ada beberapa perusahaan yang mungkin masih menunggu pengiriman," tambahnya.
Bahlil menduga kelangkaan yang terjadi di SPBU swasta disebabkan oleh kendala pengiriman, terutama terkait kapal yang belum tiba di Indonesia.
"Perusahaan swasta mungkin masih menunggu kedatangan kapal mereka," pungkasnya.
Sebelumnya, beberapa SPBU Shell di Jakarta mengalami kekosongan stok BBM, termasuk di SPBU Tebet dan Jalan Kapten Tendean. Papan harga dimatikan, namun fasilitas lain seperti Shell Select dan bengkel tetap beroperasi.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq