Pantau - Meski kendaraan listrik semakin populer, Subaru memastikan akan terus memproduksi mobil bermesin Boxer. Mesin ini tetap menjadi bagian penting dari identitas Subaru, dan akan terus ada di setiap kendaraan mereka.
"Satu hal yang pasti yang dinantikan pencinta mobil bensin dan pencinta otomotif, boxer engine akan tetap menjadi bagian terpenting dari DNA Subaru," kata CEO Subaru Indonesia, Arie Christopher dikutip seperti dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).
"Jadi ICE tidak akan pernah ditinggalkan sampai kapan pun," tambahnya.
Hal itu disampaikan Arie saat Gathering Subaru. Disamping itu, ia menegaskan bahwa mesin Boxer adalah DNA dari Subaru.
Baca juga: Truk dan Bus Jadi 'Momok' Menakutkan di Jalan?
Seperti diketahui, mesin Boxer ini memiliki susunan piston simetris dan menjadi teknologi khas yang digunakan hampir di semua kendaraan Subaru.
Sebagai informasi, mesin tersebut diperkenalkan pertama kali pada Subaru 1000 pada tahun 1966. Mesin itu mendapatkan respon positif.
Keunggulan mesin Boxer terletak pada bentuk kotaknya dan posisi piston yang berlawanan secara horizontal. Ini membuatnya lebih seimbang dan stabil saat dikendarai.
Lalu untuk keunggulan lainnya adalah akselerasi yang halus, keseimbangan rotasi yang sempurna, dan titik pusat gravitasi yang rendah, sehingga memberikan stabilitas dan handling yang luar biasa.
Baca juga: WWCOTY 2025: Enam Mobil Terbaik Pilihan Jurnalis Otomotif Wanita
Mesin ini sangat cocok untuk berbagai jenis kendaraan Subaru, termasuk sedan dan SUV, seperti Subaru Forester dan Subaru Crosstrek.
Dibanding mesin lainnya, mesin Boxer dianggap lebih seimbang karena pergerakan piston yang horizontal, berbeda dengan mesin inline atau V yang geraknya maju-mundur.
Dengan konfigurasi 180° pada poros mesin, Boxer menghasilkan performa halus dan minim getaran. Posisi mesin yang lebih rendah juga memberi pengalaman berkendara yang lebih stabil.
Mesin ini memiliki keunggulan apabila semakin ditingkatkan dengan teknologi Symmetrical All Wheel Drive (AWD) dapat memberikan pemerataan tenaga di keempat roda. Hal itu memberikan traksi maksimal, stabilitas lebih baik, dan responsif pada kondisi jalan licin.
- Penulis :
- Sofian Faiq
